Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Polwan NOS Dipecat karena Terpapar Radikalisme, Diduga Sebagai "Calon Pengantin" Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 14/10/2019, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Siang itu, sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu (26/5/2019) NOS (23) ditangkap di Bandara Juanda, Surabaya.

NOS adalah seorang polwan berpangkat Birpda yang bertugas di Polda Maluku Utara.

Hari itu, NOS terbang dari Maluku sekitar pukul 09.00 Wita menggunakan Lion Air hingga kemudian diamankan pihak Polda Jatim.

Saat dimintai keterangan, Bripda NOS mengaku datang ke Surabaya untuk berbelanja. Ia juga berkata memiliki keluarga di daerah Porong, Sidoarjo.

Baca juga: Polri: Polwan NOS Diduga Terpapar Paham Radikalisme dari ISIS

Namun ada hal yang menarik dari kedatangan Bripda NOS ke Surabaya. Kala itu, NOS menggunakan identitas palsu dan nama samaran Arfila M Said.

Ada dugaan Bripda NOS terpapar radikalisme. Polda Maluku pun berkoordiansi dengan Polda Jatim untuk mengamankan Bripda NOS.

Hari itu, pihak Polda Maluku Utara menjemput NOS di Mapolda Jatim.

Baca juga: Polisi Lampung Diduga Terpapar Paham Radikalisme, Kini Masuk DPO

 

Terpapar paham radikalisme ISIS

Ilustrasi penjara.. Ilustrasi penjara.
NOS kembali ditangkap untuk kali kedua. Ia ditangkap di Yogyakarta pada Jumat (26/92019 lalu. Alasannya penangkapannya sama, ia terpapar paham radikalisme ISIS.

Disebutkan, NOS terdeteksi terpengaruh kelompok teroris Jamaah Ansharul Daulah (JAD) Bekasi dengan pimpinan selnya, Fazri Pahlawan yang telah ditangkap Densus 88 di Tambun Selatan, Bekasi pada 23 September 2019.

Jaringan JAD dituding menjadi dalang dari beberap akasi terorisme di Indonesia. Salah satu aksi JAD adalah teror bom di Surabaya pada 2018 lalu.

Baca juga: Kisah NOS, Polwan Berpangkat Bripda Diduga Calon Suicide Bomber Kini Telah Dipecat

Saat ini polisi tengah mendalami apakah NOS pernah membocorkan informasi dari kepolisian ke jaringan teroris tersebut.

"Masih kami dalami (apakah memberi informasi polisi atau tidak), yang jelas yang bersangkutan ini aktif membangun hubungan dengan JAD," Kombes Pol Asep Adi Saputra, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri.

Ia juga mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui NOS diduga terpengaruh cukup dalam terkait kelompok ini.

"Terpapar mendalam," kata Asep.

Baca juga: Polri Sebut Polwan NOS Aktif Terafiliasi Jaringan Teroris JAD

 

Pelajari radikalisme dari media sosial

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.
Kombes Pol Asep Adi Saputra, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri mengatakan NOS awalnya mempelajari radikalisme secara otodidak melalui media sosia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com