KARAWANG, KOMPAS.com - Puluhan orang berkumpul di sawah milik Herman El Fauzan di Desa Dukuhkarya, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Minggu (13/10/2019) siang.
Mereka tengah melangsungkan tradisi Nyalin.
Sejumlah petani membawa bakul dan memotong tangkai padi siap panen terbaik menggunakan ten-ten, kemudian disimpan di leuit, tempat penyimpanan padi sebagai benih pada musim tanam selanjutnya.
Nyalin merupakan tradisi mengganti benih dengan mengambil bulir padi terbaik sebagai bibit pada musim tanam selanjutnya.
Mantra, doa, dipanjatkan dengan khusyuk. Nyalin juga sebagai etika budaya sebelum memanen.
Baca juga: Melihat Tradisi Pekandeana Ana-ana Maelu, Memuliakan Anak Yatim Piatu di Baubau
Lelaki 60 tahun yang kerap disapa abah itu menyebut Nyalin sudah dilakukan secara turun temurun di keluarganya.
Ia merupakan keturunan ketiga yang tetap mempertahankan tradisi itu.
Nyalin mang tak selalu dilakukan secara ramai-ramai bak upacara adat. Biasanya dilakukan secara individu.
Namun saat ini tak semua petani melaksanakan tradisi itu. Hanya satu dua masih gigih bertahan.
Baca juga: Tradisi Nganggung Sambut Tahun Baru Islam, Makan Bersama Pakai Dulang
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan