Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Dirangkai, Produksi Sampah Sedotan Plastik Indonesia Jaraknya dari Jakarta ke Meksiko

Kompas.com - 13/10/2019, 16:43 WIB
Dian Ade Permana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Setiap hari, produksi sampah sedotan plastik di Indonesia mencapai 93 juta sedotan.

Jika dirangkai menjadi garis lurus, jaraknya dari Jakarta hingga Meksiko. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati mengatakan,  banyaknya sedotan plastik yang dipakai karena masyarakat belum sadar sepenuhnya akan bahaya sampah plastik.

"Semua menilai sedotan plastik, gelas plastik itu praktis. Padahal itu berbahaya dan tidak terurai dalam tanah. Harus diolah dan dimanfaatkan agar tidak merugikan alam," ujar Rosa saat pembukaan Kongres Sampah di Desa Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (12/10/2019).

Baca juga: Susi: Kalau Minum Pakai Sedotan Plastik, Malu-maluin...

 

Kepraktisan lain yang juga membahayakan adalah penggunaan styrofoam untuk wadah makanan.

"Sudahlah, jangan pakai hal-hal yang kelihatannya praktis tapi malah membebani kehidupan masa datang. Kurangi dan stop penggunaan plastik dan styrofoam. Jangan tergiur dengan wadah sekali pakai," ujar Rosa.

Pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya menekan produksi sampah.

Ditargetkan pada 2025, ada pengurangan produksi sampah hingga 30 persen dan 70 persen menjadi sampah yang ditangani.

Menurut Rosa, ada tiga pendekatan yang bisa digunakan dalam penanggulangan sampah.

Pertama, gerakan pengurangan, kedua, gerakan ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com