LAMONGAN, KOMPAS.com - Fisik yang tidak sempurna, tak menjadi halangan bagi Sholikin (64), warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, untuk berbagi dengan sesama yang kekurangan.
Pria yang hanya memiliki satu kaki ini berbagi kaki palsu gratis kepada warga yang mengalami kejadian serupa seperti dirinya.
Sholikin menceritakan, kisahnya berawal pada tahun 1997. Saat itu ia bekerja sebagai penambang batu kapur di Gunung Moyoruti, yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Saat bekerja, dia mengalami kecelakaan hingga harus kehilangan kaki kanan.
"Awal kali kena musibah ya syok, apalagi kemudian saya diberitahu dokter jika salah satu kaki harus diamputasi," ujar Sholikin, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/10/2019).
Baca juga: Agar Bisa Sekolah, Pemkab Mojokerto Upayakan Kaki Palsu Bagi Gadis Penderita Kanker Tulang
Sholikin sempat depresi. Namun, perlahan Sholikin mencoba untuk bangkit.
Sholikin kemudian mencari orang yang bisa membuatkan atau menjual kaki palsu.
Berkat bantuan dari seorang penyiar radio, ia kemudian mendapati alamat tersebut di Solo, Jawa Tengah.
"Pada tahun 1998 saya dan keluarga kemudian pergi ke Solo untuk membeli kaki palsu, di sebuah yayasan yang khusus menangani orang cacat. Saya waktu itu belinya Rp 1 juta dan kemudian saya pakai," ucap dia.
Seiring perjalanan waktu, Sholikin mulai merasakan kaki palsu yang dibelinya tersebut kurang nyaman untuk digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Kaki palsu yang digunakan terasa berat untuk digunakan sehari-hari.
"Jadinya kurang leluasa dalam menjalankan aktivitas. Akhirnya, saya coba membuat kaki palsu sendiri di rumah," ujar dia.