MAUMERE, KOMPAS.com - Hendrikus Mada, remaja berusia 17 tahun asal Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Flores, NTT menderita lumpuh sejak lahir.
Remaja 17 tahun ini adalah anak semata wayang dari pasangan suami isteri Damianus Mada dan Karlensi. Ia lumpuh sejak lahir pada tahun 2002 silam.
Selama 17 tahun, Hendrikus menghabiskan hari-harinya dengan berbaring dan bersandar di tempat tidur rumahnya.
Lumpuh yang dialami membuat Hendrikus harus menggunakan popok setiap hari untuk buang air kecil dan besar. Popok itu pun tidak selalu tersedia di rumahnya, tergantung rezeki yang dimiliki orangtuanya.
Jika tidak ada popok, Hendrikus buang air besar dan kecil di tempat tidur kemudian dibersihkan orangtuanya.
Kedua orangtua Hendrikus berprofesi sebagai buruh kasar di kampungnya.
Baca juga: Mari Bantu Keluarga Sapri yang Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Ayam dan Tak Mampu Sekolahkan Anaknya
"Anak kami ini lumpuh sejak lahir, Pak. Sampai sekarang dia usia 17 tahun pun tetap lumpuh. Dia tidak bisa buat apa-apa selain makan dan tidur," ujar Karlensi, ibundanya Hendrikus kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2019).
Karlensi menuturkan, ia dan sang suami memang berniat mengobati anak sematang wayang mereka itu ke dokter. Tetapi, lagi-lagi biaya yang jadi kendala.
Uang hasil kerja harian dia dan suamainya hanya cukup untuk beli kebutuhan rumah tangga.
"Saya dan suami ini kerjanya buruh harian di orang, Pak. Kami kerja di orang ini untuk beli pampers untuk Hendrikus dan beras kami makan. Jadi untuk bawa Hendrikus ke dokter itu sebatas mimpi. Kami tidak bisa mengobatinya, uang tidak ada," tutur sang ibunda.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan