Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Emosi hingga Pisau Kunai, Begini Kehebohan di Twitter soal Penusukan Wiranto

Kompas.com - 12/10/2019, 07:57 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), langsung menjadi sorotan netizen di Twitter.

“Secara garis besar, percakapan lebih menyorot pada peristiwa yang mengejutkan tersebut. Meskipun, ada pula yang sempat nyinyir,” ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang saat dihubungi, Sabtu (12/10/2019).

Rustika menjelaskan, riset I2 pada 10 - 11 Oktober 2019 mencatat, terdapat lebih dari 44.952 percakapan di Twitter terkait Wiranto hingga pukul 12.45 WIB.

Percakapan tersebut direspons oleh 16.677 akun. Dari jumlah tersebut, 93,8 persen di antaranya adalah akun manusia.

Beragam respons

Menurut Rustika, emosi terbesar atas peristiwa penusukan terhadap Wiranto itu adalah anticipation atau pengharapan, surprise atau kejutan, anger atau kemarahan, dan disgust atau luapan perasaan.

Emosi itu timbul, karena peristiwa penusukan yang terjadi pada figur nasional seperti Wiranto, direspons dengan kekhawatiran.

Terlebih lagi, peristiwa ini terjadi berbarengan dengan berbagai isu politik jelang pelantikan presiden.

"Sementara, emosi disgust dan anger salah satunya dipicu oleh pernyataan Hanum Rais yang kontroversial dan Jerinx yang kemudian dihapus," ungkap Rustika.

Adapun, 65 persen netizen yang merespons soal Wiranto adalah kaum laki-laki. Sementara, 35 persen netizen merupakan perempuan.

Hal yang cukup menarik, menurut Rustika, dominasi emosi yang dimunculkan netizen perempuan adalah “surprise”. Netizen perempuan banyak yang melakukan percakapan tepat pasca kejadian yang cukup mengagetkan itu.

"Lalu disusul emosi anticipation yang mengharapkan masyarakat dan aparat lebih waspada agar peristiwa tersebut tidak terulang, juga ada beberapa yang mengkhawatirkan isu keamanan," kata Rustika.

Dari sisi usia, netizen yang merespons adalah netizen berusia 18-25 tahun sebesar 42,3 persen dan mereka yang berusia 26-35 tahun sebesar 37,2 persen.

Isu teroris hingga pisau kunai

Ada lima percakapan terbesar terkait penyerangan Wiranto di Twitter.

Pertama, soal keterkaitan dengan isu teroris sebanyak 5.243 percakapan.

Kedua, harapan netizen untuk Wiranto sebanyak 2.700 percakapan.

Ketiga, pisau kunai sebanyak 1.819 percakapan.

Keempat, harapan ditindaklanjuti 1.336 percakapan.

Kelima, kaitan dengan politik, termasuk isu pilpres, KPK dan Papua sebanyak 1.045 percakapan.

Terbagi empat kelompok

Berdasarkan analisis jejaring (SNA), pembicaraan terkait isu Wiranto secara umum hanya terpolarisasi dalam 4 kelompok.

Pertama, netizen yang netral sebesar 7,2 persen, terdiri dari 1.002 akun dan 1.032 cuitan yang menggaungkan tagar #wiranto dengan cuitan berita penusukan Wiranto.

Kelompok kedua adalah kelompok percakapan yang bereaksi terhadap pemberitaan media sebanyak 58,4 persen. Kelompok ini berisi 14.336 percakapan yang dimunculkan dari 7.882 akun.

Ketiga, kelompok yang kontra pemerintah sebanyak 18,81 persen, terdiri dari 2.626 akun dengan 3.392 percakapan.

Akun-akun kelompok ini membawa beberapa isu pembicaraan yang relatif menjadi ramai dibicarakan.

Misalnya, kecurigaan kejadian penyerangan merupakan sandiwara, menduga pelaku yang akan disalahkan adalah kelompok muslim, ISIS, atau FPI, serta menduga pelaku merupakan korban penggusuran jalan tol.

Menurut Rustika, netizen di kelompok ini kebingungan terhadap kebenaran siapa yang menjadi korban, antara Wiranto atau Kapolsek.

Kelompok keempat adalah pro pemerintah sebanyak 15,58 persen, terdiri dari 2.171 akun dan 2.913 cuitan.

"Pembicaraan pada kelompok akun ini menunjukkan simpati terhadap Wiranto dan sangkalan terhadap beberapa cuitan yang mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya rekayasa," ungkap Rustika.

Selain  itu, tercatat ada 0,25 persen cuitan (92 akun) yang bersikap menunjukkan kebencian pada Wiranto.

“Akun-akun ini juga menyatakan kekecewaannya karena Wiranto selamat. Meski demikian, posisi percakapan terlihat tersebar, menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya kelompok khusus yang ingin agar Wiranto celaka," kata Rustika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com