Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Penusukan Wiranto, Terpapar Radikalisme Saat di Jawa hingga Libatkan Istri Serang Polisi

Kompas.com - 12/10/2019, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hari itu, Kamis (10/10/2019) masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun untuk melihat helikopter yang mendarat di lapangan yang berada di Kecamatan Menes.

Helikopter tersebut membawa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang akan berkunjung ke Universitas Mathla'ul Anwar.

Keramaian tersebut menarik perhatian pasangan suami istri, SA dan FD (sebelumnya disebut FA) yang tinggal 300 meter dari alun-alun.

SA dan FD bersama anaknya spontan ikut datang ke lapangan untu melihat keramaian.

Kepada istrinya, FA berkata bahwa dia tidak tahu siapa yang akan datang.

Baca juga: Polri: Pelaku Tak Tahu yang Ditusuknya Wiranto, Dilakukan Spontan

Namun SA memastikan pada istrinya, orang yang turun dari helikopter yang mendarat di alun-alun itu akan menjadi sasaran penyerangan mereka.

Saat Wiranto turun dari helikopter, SA berusaha mendekat ke Wiranto. Namun ia berhasil dihalangi polisi.

SA baru berhasil masuk ke warga yang ingin bersalaman dan foto, setelah Wiranto masuk mobil.

Mantan panglima ABRI yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Mathla'ul Anwar itu, kemudian menuju ke lokasi untuk meresmikan gedung di salah satu universitas yang ada di Pandeglang.

Baca juga: Polisi Tegaskan Pelaku Penusukan Wiranto Hanya Simpatisan JAD

Kamis siang, setelah acara selesai Wiranto kembali ke Alun-alun Menes. Ia berencana kembali ke Jakarta dengan helikopter.

Saat turun dari mobil, Wiranto langsung diserang oleh SA. Menko Polhukam yang menggunakan baju batik tersebut sempat jatuh tersungkur. Ia lalu dibopong oleh ajudannya dan dibawa ke dalam mobil.

Kapolsek Menes yang ada di lokasi juga diserang FD, istri SA menggunakan senjata tajam saat mengamankan rombongan. Ia terluka di bagian punggung dan bahu.

"Dia bilang ke istrinya, saya akan serang Bapak yang turun dari heli, kamu langsung tusuk anggota polisi yang dekat dengan Bapak itu," jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Stres hingga Tusuk Wiranto, Pelaku SA Malah Berharap Ditangkap Polisi

 

Tertekan karena perekrutnya tertangkap polisi

Toyota Land Cruiser Prado yang dipakai Wiranto saat penusukan Toyota Land Cruiser Prado yang dipakai Wiranto saat penusukan
SA adalah simpatisan Jamaah Ansharut Daulah ( JAD). Polisi menyebut SA direkrut oleh Abu Zee, amir atau ketua dari dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.

Abu Zee telah ditangkap polisi pada 23 September 2019 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com