Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lokalisasi Sunan Kuning Kecewa Uang yang Dijanjikan Pemkot Semarang Tak Kunjung Diberikan

Kompas.com - 11/10/2019, 18:20 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 448 warga lokalisasi Sunan Kuning berkumpul di aula Resosialisasi Argorejo, Semarang, Kamis (10/10/2019).

Mereka berkumpul menunggu pemberian tali asih yang dijanjikan Pemerintah Kota Semarang.

Tali asih diberikan sebagai bekal mereka akan dipulangkan ke kampung halaman karena lokalisasi Sunan Kuning akan ditutup pada 18 Oktober.

Namun, setelah menunggu cukup lama, mereka kecewa lantaran pemberian tali asih yang dijanjikan tak kunjung dilakukan.

Dinas Sosial Kota Semarang dan pihak bank tidak datang menemui mereka.

Ketua Pengelola Lokalisasi Sunan Kuning Suwandi mengungkapkan, dari dana tali asih yang dijanjikan sebesar Rp 10,5 juta, hingga hari ini pihaknya hanya mendapat kepastian pencairan sebesar Rp 5 juta. Itu pun belum diproses.

"Ternyata dari kesepakatan awal, kebijakan pemerintah untuk memberikan tali asih ini tidak sesuai dengan kenyataan. Ketika di awal sudah sepakat memberi Rp 10,5 juta per anak asuh, hari ini saya dapat kabar kalau yang cair baru Rp 5 juta," ujar dia.

Baca juga: Lokalisasi Sunan Kuning Resmi Ditutup Pemkot Semarang 18 Oktober 2019

Suwandi mengaku uang sebesar Rp 5 juta akan dicairkan oleh Dinsos Kota Semarang, sedangkan sisanya dari Dinsos Jateng sebesar Rp 5,5 juta.


"Pemkot bersama Kemensos rencananya menutup lokalisasi terbesar di Jateng itu dari 18 Oktober sampai 21 Oktober. Tapi tanggal 22 dibuka lagi tanpa membuka bisnis prostitusi, cuma mengoperasikan rumah karaoke," ujar dia.

Seorang warga, Ayu, kesal lantaran tali asih yang diberikan tidak sesuai kesepakatan.

"Kami enggak tahu sebenarnya gimana proses tali asihnya. Sudah dijanjikan, tapi tidak sesuai kesepakatan. Kami sudah tunggu, untuk tanda tangan sudah siapkan meterai, tapi ternyata bohong," ujar Ayu.

Penjelasan Pemkot Semarang

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Muthohar menegaskan Pemerintah Kota Semarang tetap akan bertanggung jawab terkait pemberian tali asih yang sudah dijanjikan bagi warga lokalisasi Sunan Kuning.

"Kami akan menanggung pemberian tali asih bagi mereka. Jangan sampai ketika penutupan, pemerintah tidak ada atensinya kepada WPS," kata Muthohar.

Proses pemberian tali asih dijadwalkan 10-15 Oktober 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com