Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Pria dengan Mata Melotot Gegerkan Warga Pelabuhan Ambon

Kompas.com - 11/10/2019, 16:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Jasad seorang pria tanpa identitas ditemukan warga dalam posisi tergeletak di depan ruang tunggu Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Jumat (11/10/2019).

Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana panjang warna ungu dan sarung bermotif kotak-kotak warna merah putih yang melingkar di leher korban tanpa mengenakan baju.

Tubuh korban juga tampak kaku dan matanya melotot.

Penemuan jasad pria tidak dikenal itu pun sontak menggegerkan warga di kawasan pelabuhan tersebut. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Pelabuhan Ambon.

“Korban tak pakai baju, hanya celana dan kain sarung, matanya juga melotot, jadi warga langsung heboh,” kata Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Julkisno Kaisupy kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Wanita Tanpa Busana di Hotel Omega, Karawang

Julkisno mengatakan, sebelum ditemukan tewas, dua hari sebelumnya, sejumlah petugas pelabuhan sempat mendatangi korban dan memberinya makanan. Namun korban tidak mau memakannya.

Korban sendiri baru diketahui telah tewas setelah salah seorang warga bernama Mohamad Saleh menghampirinya dengan maksud untuk menolong.

"Namun ternyata korban sudah meninggal dunia,” katanya.

Selanjutnya, lanjut Julkisno, petugas pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang datang ke lokasi langsung membawa jasad pria tanpa identitas tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku dengan menggunakan mobil ambulans.

“Dari hasil pemeriksaan luar dari tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan terhadap badan korban,” ujarnya.

Baca juga: Fakta Lengkap Jasad dalam Kondisi Bersujud di Jalan, Pelaku Kabur dengan Becak hingga Akibat Cinta Segitiga

Salah satu petugas kebersihan di Pelabuhan Ambon, Ampi Sekewael (42) mengatakan, korban selama ini selalu terlihat berada di kawasan pelabuhan itu, namun jarang berkomunikasi dengan warga sekitar, termasuk para buruh dan petugas pelabuhan.

“Korban ini sudah sekitar 5 bulan berada di pelabuhan, tapi jarang berkomunikasi dengan orang-orang di sini, dia juga selalu diberi makan di sini,” katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com