Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Minyak di Surabaya Diolah SKK Migas, Status Siaga Belum Diperlukan

Kompas.com - 11/10/2019, 12:41 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Ulfiani Ekasari mengatakan, minyak yang keluar dari semburan lumpur bercampur minyak, gas, dan air di Perumahan Kutisari Indah Utara III, Surabaya, akan diolah oleh SKK Migas.

Saat ini, kata Ulfiani, pihaknya masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak SKK Migas.

"Saat ini (minyak) kami simpan dulu. Nantinya pihak SKK Migas yang siap untuk mengolah di Gresik. Kami masih menunggu koordinasi selanjutnya," kata Ulfiani, Kamis (10/10/2019).

Ia menyebut, minyak yang dilakukan pemisahan menggunakan alat separator itu disebut juga bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh warga.

Baca juga: Alat Separator Dipasang di Semburan Minyak dan Gas di Rumah Warga di Surabaya

Ulfiani juga turut menanggapi pihak Dinas ESDM Jawa Timur yang meminta Pemkot Surabaya menetapkan status siaga atau darurat atas terjadinya semburan lumpur bercampur minyak di rumah warga itu.

Ulfiani menilai, selama masalah tersebut masih bisa ditangani, penetapan status siaga disebut belum diperlukan.

"Karena hanya berdampak pada satu rumah, jadi belum perlulah. Bu wali tidak mengeluarkan status darurat," ujar dia.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jawa Timur Handoko Teguh Wibowo menyampaikan, sebelum dilakukan pemasangan separator, terlebih dulu harus dilakukan penggalian, pengurasan, diameter pengaruh dari semburan.

"Kemudian dipasang trap-nya tadi. Treatment-nya ada filterisasi khusus yang sudah ada stadar baku mutunya dari DLH," ujat dia.

Handoko juga membenarkan bahwa minyak tersebut bisa diolah atau dimanfaatkan oleh warga.

"Sebetulnya kalau di kilang itu fraksinya kan gas, bensin, karosin, tar, atau aspal, ini tinggal disuling saja, namun hanya bisa untuk satu kompor saja," tutur dia.

Sebelumnya, DLH Kota Surabaya telah memasang alat separator di Perumahan Kutisari Indah Utara III, Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Volume Semburan Minyak dan Gas di Rumah Warga di Surabaya Meningkat

Ulfiani menyampaikan, pemasangan alat separator merupakan hasil dari koordinasi dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jawa Timur.

"Dari hasil koordinasi tersebut, Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jawa Timur memberikan arahan atau ide (memasang alat separator) yang kemudian kami laksanakan, dan untuk pengerjaanya dari Dinas Cipta Karya," kata Ulfiani, Kamis (10/10/2019).

Alat tersebut memiliki fungsi untuk memisahkan minyak dan air yang selama ini muncul di pekarangan rumah warga di Kutisari Indah, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.

"Tujuan dari pemasangan ini (alat separator) untuk melokalisir minyak dan air kemudian dialirkan ke basetrap. Setelah terpisah, minyaknya kami sisihkan dan airnya kami alirkan ke basetrap yang nantinya dapat mengolah airnya agar baku mutu tetetap terjaga," ujar Ulfiani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com