Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Mengutuk Keras Penyerangan terhadap Wiranto

Kompas.com - 11/10/2019, 08:36 WIB
Idham Khalid,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi mengutuk keras aksi penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto, di Pandeglang, Banten.

Sa'adi mengaku prihatin dengan aksi penyerangan terhadap Wiranto.

"Majelis Ulama Indonesia mengutuk keras usaha penyerangan terahadap Menkopolhukam Wiranto, di Pandegelang, Banten. Apapun alasannya, tindakan berutal tersebut, tidak dapat ditolerir. Ajaran manapun agama apapun, tidak membenarkan tindakan kekerasan,” ungkap Sa’adi, saat mengahadiri kegiatan Mukernas di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (10/10/2019) malam.

Baca juga: Jenguk Wiranto di RSPAD, Bupati Pandeglang: Mohon Maaf Kami Kecolongan

Sa’adi menyebutkan, aksi pelaku merupakan perbuatan tercela, terlebih Wiranto merupakan pejabat Negara yang sedang melaksanakan tugas.

“Mencelakai orang yang tidak berdosa, apalagi mencoba untuk membunuh pejabat Negara yang sedang melaksanakan tugas Negara, tindakan tersebut merupakan perbuatan yang sangat tercela, dan jauh dari nilai-nilai agama,” ungkap Sa’adi.

MUI meduga, pelaku adalah jaringan terorisme yang masih beroperasi di Indonesia.

Baca juga: Salah Satu Pelaku Penyerangan Wiranto Dikenal Hobi Memanah

 Hal itu, lanjut dia, menyadarkan bahwa gerakan paham radikal terorisme masih aktif di Indonesia, sehingga menuntut kewaspadaan semua pihak.

Selain itu, MUI meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut sampai pada akar-akarnya, dan mengetahui motif dari pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com