Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Lengkap Wiranto Diserang, Pelaku Diduga Terpapar ISIS hingga Waspadai Bibit-bibit Terorisme

Kompas.com - 11/10/2019, 07:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk oleh pasangan suami istri berinisial SA dan FD , Kamis (10/10/2019) siang.

Wiranto ditusuk saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.

Ia berencana akan kembali ke Jakarta dengan naik helikopter.

Diketahui pelaku penusukan terhadap Wiranto merupakan warga pendatang. Pasangan suami istri ini mengontrak di sebuah kontrakan petak di Kampung Sawah, dekat Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang sejak Febuari 2019.

Pasangan suami istri penusuk Wiranto ini pun dibawa ke Mabes Polri setelah dilakukan serangkaian interogasi di Polek Menes, Pandeglang.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Pura-pura ingin bersalaman dengan Wiranto

Menko Polhukam Wiranto (tengah) memberi keterangan pers usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, sebelum ditusuk pasangan suami istri Syahril dan Fitri Andriana, sesaat turun dari mobil dan akan menuju helipad, di Menes, Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI Menko Polhukam Wiranto (tengah) memberi keterangan pers usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, sebelum ditusuk pasangan suami istri Syahril dan Fitri Andriana, sesaat turun dari mobil dan akan menuju helipad, di Menes, Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.

Sebelum menusuk Wiranto, SA alias Abu Rara mendekati Wiranto dan berpura-pura sebagai warga yang hendak bersalaman dengan pejabat.

Hal tersebut dilakukan agar dia bisa mendekat ke Wiranto yang tiba di Alun-alun Menes Pandeglang, Kamis siang.

"Ya pelaku mencoba bersalaman seperti warga bertemu pejabat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo, saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis (10/10/2019) siang.

Abu Rara kemudian mengeluarkan sejenis pisau kecil dan menusuk bagian perut Wiranto.

Dedi mengatakan, pelaku penusukan Wiranto sudah mempersiapkan aksinya.

Baca juga: Polisi: Pelaku Pura-pura Ingin Salaman Saat Wiranto di Alun-alun Pandeglang

2. Gunakan belati dan gunting

Barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Wiranto. Barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Wiranto.

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir menyebut kedua pelaku menggunakan dua senjata berbeda saat beraksi menusuk Kemenko Polhukam Wiranto di Alun - alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

"Laki - laki dalam bentuk belati, perempuan gunting," kata Kapolda Banten di Alun - alun Pandeglang, Kamis.

Kedua pelaku, kata Kapolda, memiliki tugas yang berbeda - beda.

Pelaku laki-laki menusuk Wiranto terlebih dahulu dan pelaku perempuan menusuk bagian punggung Kapolsek Menes Kompol Dariyanto.

Baca juga: Polisi: Pelaku Penusukan Wiranto Pakai Senjata Belati dan Gunting

3. Merupakan warga pendatang

Garis polisi dipasang di rumah kontrakan pelaku penusukan Wiranto di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN Garis polisi dipasang di rumah kontrakan pelaku penusukan Wiranto di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.

Ketua RT di tempat pasangan pelaku penusukan Wiranto mengontrak, Mulyadi mengaku kaget warganya menjadi pelaku penyerangan Menkopolhukam tersebut.

Pasangan pelaku penyerangan Wiranto, SA dan istrinya, merupakan pendatang di RT 004 RW 001, Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes.

Mulyadi mengaku, tidak menaruh curiga apapun terhadap keluarga SA.

"Makanya saya kaget pas tahu mereka pelakunya, enggak nyangka," kata Mulyadi, Kamis.

Mulyadi menuturkan, keduanya tinggal di sebuah kontrakan petak yang disewa sejak Februari 2019.

"Mulai ngontrak kira-kira Februari, sudah sekitar 7 bulanlah, pertama masuk dia yang laki-laki bernama Syahril Alamsyah sama anaknya perempuan umur sekitar 13 tahun," katanya.

Baca juga: Ketua RT Kaget Warganya Jadi Pelaku Penusukan Wiranto

4. Jarang bergaul

Garis polisi dipasang di rumah kontrakan pelaku penusukan Wiranto di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN Garis polisi dipasang di rumah kontrakan pelaku penusukan Wiranto di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.

Masih dikatakan Mulyadi, pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto berinisial SA, disebut jarang bergaul dengan warga sekitar.

"Dia (SA) jarang bergaul," kata Mulyadi, Kamis.
Mulyadi mengaku, pernah bersilaturahim dengan SA, saat pelaku pertama kali mengontrak di wilayahnya.

Sebagai ketua RT, ia hanya menanyakan identitas kepada SA, sebagai persyaratan untuk tinggal di wilayah tersebut.

"Interaksi dia sebagai warga baru saya datangi, terus biasa silaturahim, enggak ada apa-apa," ujar dia.

Baca juga: Warga Sempat Merasa Janggal dengan Tingkah Laku Pasutri Penusuk Wiranto

5. FD dikenal hobi memanah

Anggota Polres Brebes melakukan pemeriksaan di kediaman orang tua Fitria di Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Anggota Polres Brebes melakukan pemeriksaan di kediaman orang tua Fitria di Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019)

Kata Kepala Desa Sitanggal Untung Andi Purwanto mengatakan, FD dikenal sebagai sosok yang pendiam dan jarang bergaul dengan tetangganya.

FD yang pergi merantau hampir jarang pulang. Terakhir warga melihatnya pulang saat Lebaran Idul Fitri lalu.

FD memang diketahui memiliki koleksi buku-buku agama. Penampilan yang religius didapat setelah ia lama tak pulang.

"Informasinya dia punya banyak buku-buku semacam kitab," terang Untung.

FD juga memiliki hobi memanah. Beberapa warga kerap melihat FD saat berlatih memanah.

"Di rumahnya juga ada busur panah," kata Untung.

Meski demikian, warga tak menaruh curiga dan tidak mau menduga-duga bahwa ia terlibat aliran radikal.

"Ya, kami tidak menyangka. Tapi kami juga tidak mau menduga-duga," kata dia.

Baca juga: Salah Satu Pelaku Penyerangan Wiranto Dikenal Hobi Memanah

6. Dua pelaku penusukan dibawa ke Mabes Polri

Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Pasangan suami istri penusuk Kemenko Polhukam Wiranto dibawa ke Mabes Polri setelah dilakukan serangkaian interogasi di Polek Menes, Pandeglang, Kamis.

"Saat ini kedua pelaku setelah kita interogasi mendalam motif dan tujuannya, langsung ditangani oleh Densus 88 Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, di Polsek Menes, Kamis.

Edy mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap kedua pelaku ini, termasuk penggeledahan di kontrakan yang disewa oleh pelaku.

Dalam penggeledahan tersebut tim mengamankan sejumlah barang dari kediaman pelaku.

"Penggeledahan untuk mengantisipasi barang - barang, ada yang dibawa. Rumah pelaku saat ini sudah steril," kata dia.

Baca juga: Pasutri Penusuk Wiranto Dibawa ke Mabes Polri Jelang Magrib, Ditangani Densus 88

7. Waspadai bibit-bibit terorisme

Kepala BIN, Budi Gunawan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019)KOMPAS.COM/WALDA MARISON Kepala BIN, Budi Gunawan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019)

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan meminta masyarakat mewaspadai tumbuhnya benih-benih terorisme di lingkungan sekitar.

Ia mengatakan, kelompok teroris saat ini bergerak melalui sel-sel kecil sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mengawasinya.

"Karena mereka pergerakannya sistem sel. Sel itu kan titik kecil, orang per orang, kelompok per kelompok. Kami mohon bantuan dari seluruh warga masyarakat untuk mengawasi bibit-bibit," kata Budi selepas menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Baca juga: Wiranto Ditusuk, Kepala BIN Minta Masyarakat Waspadai Bibit-bibit Terorisme

8. Pelaku penusukan diduga terpapar ISIS

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).

Pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto diduga terpapar jaringan ISIS.

Dugaan pelaku terpapar ideologi ISIS berdasarkan hasil mapping Polda Banten.

"(Diduga pelaku terpapar ISIS) dari hasil mapping yang dilakukan Polda Banten di daerah-daerah tingkat kerawanan paparan ISIS," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kamis.

Dedi mengatakan, setiap Polda sudah memiliki peta daerah-daerah mana saja yang rawan terpapar ISIS.

"Bisa dikatakan daerah (rawan) ring 1, 2, 3, rawan, kurang rawan, atau tidak rawan," ujar dia.

Baca juga: Polisi Duga Penusuk Wiranto Terpapar ISIS Berdasarkan Mapping Polda Banten

9. Tak ada penambahan pengamaman di tingkat pejabat

Mendagri sekaligus Plt Menkumham, Tjahjo Kumolo di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).KOMPAS.COM/WALDA MARISON Mendagri sekaligus Plt Menkumham, Tjahjo Kumolo di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Pasca penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Menteri Dalam Negeri sekaligus Plt Menteri Hukum dan HAM, Tjahjo Kumolo mengatakan, tidak akan ada penambahan pengamanan di tingkat pejabat setelah kejadian tersebut.

"Saya kira tidak ada, biasa-biasa saja," kata Tjahjo saat keluar dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis.

Tjahjo mengatakan polisi akan menangani dan fokus menyelidiki jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Adapun, pria yang menusuk Wiranto diketahui terpapar radikalisme ISIS dan diduga terkait dengan JAD.

Baca juga: Pasca-penusukan Wiranto, Plt Menkumham Sebut Tak Ada Pengamanan Ekstra untuk Pejabat Negara

Sumber: KOMPAS.com (Tresno Setiadi, Acep Nazmudin, Walda Marison, Deti Mega Purnamasari, Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com