Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Lengkap Wiranto Diserang, Pelaku Diduga Terpapar ISIS hingga Waspadai Bibit-bibit Terorisme

Kompas.com - 11/10/2019, 07:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

"Saat ini kedua pelaku setelah kita interogasi mendalam motif dan tujuannya, langsung ditangani oleh Densus 88 Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, di Polsek Menes, Kamis.

Edy mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap kedua pelaku ini, termasuk penggeledahan di kontrakan yang disewa oleh pelaku.

Dalam penggeledahan tersebut tim mengamankan sejumlah barang dari kediaman pelaku.

"Penggeledahan untuk mengantisipasi barang - barang, ada yang dibawa. Rumah pelaku saat ini sudah steril," kata dia.

Baca juga: Pasutri Penusuk Wiranto Dibawa ke Mabes Polri Jelang Magrib, Ditangani Densus 88

7. Waspadai bibit-bibit terorisme

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan meminta masyarakat mewaspadai tumbuhnya benih-benih terorisme di lingkungan sekitar.

Ia mengatakan, kelompok teroris saat ini bergerak melalui sel-sel kecil sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mengawasinya.

"Karena mereka pergerakannya sistem sel. Sel itu kan titik kecil, orang per orang, kelompok per kelompok. Kami mohon bantuan dari seluruh warga masyarakat untuk mengawasi bibit-bibit," kata Budi selepas menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Baca juga: Wiranto Ditusuk, Kepala BIN Minta Masyarakat Waspadai Bibit-bibit Terorisme

8. Pelaku penusukan diduga terpapar ISIS

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).

Pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto diduga terpapar jaringan ISIS.

Dugaan pelaku terpapar ideologi ISIS berdasarkan hasil mapping Polda Banten.

"(Diduga pelaku terpapar ISIS) dari hasil mapping yang dilakukan Polda Banten di daerah-daerah tingkat kerawanan paparan ISIS," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kamis.

Dedi mengatakan, setiap Polda sudah memiliki peta daerah-daerah mana saja yang rawan terpapar ISIS.

"Bisa dikatakan daerah (rawan) ring 1, 2, 3, rawan, kurang rawan, atau tidak rawan," ujar dia.

Baca juga: Polisi Duga Penusuk Wiranto Terpapar ISIS Berdasarkan Mapping Polda Banten

9. Tak ada penambahan pengamaman di tingkat pejabat

Mendagri sekaligus Plt Menkumham, Tjahjo Kumolo di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).KOMPAS.COM/WALDA MARISON Mendagri sekaligus Plt Menkumham, Tjahjo Kumolo di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Pasca penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Menteri Dalam Negeri sekaligus Plt Menteri Hukum dan HAM, Tjahjo Kumolo mengatakan, tidak akan ada penambahan pengamanan di tingkat pejabat setelah kejadian tersebut.

"Saya kira tidak ada, biasa-biasa saja," kata Tjahjo saat keluar dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis.

Tjahjo mengatakan polisi akan menangani dan fokus menyelidiki jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Adapun, pria yang menusuk Wiranto diketahui terpapar radikalisme ISIS dan diduga terkait dengan JAD.

Baca juga: Pasca-penusukan Wiranto, Plt Menkumham Sebut Tak Ada Pengamanan Ekstra untuk Pejabat Negara

Sumber: KOMPAS.com (Tresno Setiadi, Acep Nazmudin, Walda Marison, Deti Mega Purnamasari, Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com