KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang dua orang saat turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang, Kamis (10/10/2019) siang.
Dua orang tersebut adalah pasangan suami istri, SA dan FD (sebelumnya tertulis FA).
SA menusuk bagian perut Wiranto.
Mereka tinggal di rumah kontrakan di Kampung Sawah RT 04 RW 01, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Baca juga: Salah Satu Pelaku Penyerangan Wiranto Dikenal Hobi Memanah
SA adalah pria kelahiran Medan tahun 1968, sementara FA adalah warga Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Berikut fakta dari FD, perempuan asal Brebes pelaku penyerangan Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang:
Tetangga terakhir melihat FD pulang kampung saat lebaran tahun ini.
Masiroh (34), tetangga FD mengatakan bahwa FD sudah merantau ke Tanggerang Banten sejak lulus SD. Para tetangga mengetahui bahwa FD bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).
"Merantau sejak SD. Informasi dari orangtua bekerja sebagai asisten rumah tangga. Tapi memang jarang pulang. Kalau pulang jarang keluar rumah. Anaknya pendiam dan tertutup," kata Masiroh.
Di Brebes, FD tinggal bersama orangtuanya yang bekerja sebagai petani, serta kakak dan adiknya.
Baca juga: Polisi Geledah Rumah Penusuk Wiranto di Brebes
FD lahir di Brebes, 3 Mei 1999 yang artinya ia masih berusia 20 tahun. Oleh tetangganya, perempuan yang menyerang Wiranto tersebut belum menikah.
Kepala Desa Sitanggal Untung Andi Purwanto mengatakan FD sempat mengabarkan berencana akan menikah. Namun untung tidak mengetahui calonnya.
"Informasinya memang mau dipinang. Mau menikah," kata dia.
Namun keterangan berbeda didapatkan dari Mulyadi, Ketua RT tempat FD dan SA tinggal.