Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendulang Emas Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Desa Pelimbangan (1)

Kompas.com - 11/10/2019, 06:00 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Manik-manik hingga emas berharga jutaan rupiah

Ia berahap mendapatkan perhiasan berbahan emas ataupun manik-manik yang bisa dijual agar bisa membelikan susu putranya tersebut.

Di hari pertama pencarian, Witri mengaku mendapatkan cincin berbentuk bunga.

Cincin itu terbuat dari emas dan ia jual kepada seseorang di Kecamatan Tulung Selapan, OKI. Lalu pada hari kedua ia kembali mendapatkan lempengan emas berbentuk daun.

"Semuanya kemarin saya jual Rp 3,5 juta di Tulung Selapan. Hari ini dapat satu, bentuk gir, suami yang dapat siang tadi,"jelasnya.

Tak hanya emas, manik-manik juga memiliki harga jual tinggi yang siap ditampung oleh kolektor.

Manik-manik bewarna oranye, dipatok Rp 500 ribu per ons. Sedangkan bewarna biru dijual dengan harga Rp 2 juta per ons.

"Kalau mata setan beda lagi, bisa sampai Rp 4 Juta per butir. Saya belum pernah dapat yang jenis itu," katanya.

Baca juga: BERITA FOTO: Hasil Perburuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Tangan Kolektor

Rezeki saat kemarau

Manik-manik bewarna orange dan biru yang memiliki nilai jual tinggi dikalangan kolektor saat ditemukan warga di kanal PT Samora Jaya Usaha di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Manik-manik bewarna orange dan biru yang memiliki nilai jual tinggi dikalangan kolektor saat ditemukan warga di kanal PT Samora Jaya Usaha di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Beda halnya dengan Agus Santoso (50), jarinya telah mengeriput karena terlalu lama di dalam air.

Sejak tadi malam, ia telah masuk ke kanal untuk mencari emas. Hanya bermodal senter kepala, Agus bersama anaknya terus mengais lumpur.

"Alhamdulilah dapat serpihan. Kemarin dapat cincin sudah saya jual Rp 3 juta," ujar Agus.

Sebelum menjadi pemburu harta karun, Agus adalah petani sayuran di Desa Pelimbangan. Setelah selesai panen ia memilih ikut mencari emas di kanal PT Samora.

Banyaknya penemuan perhiasan, serpihan emas dan manik-manik menjadi berkah bagi Agus. Ia berharap tak ada larangan bagi warga untuk mengais rezeki di sekitar lokasi.

"Ya janganlah (ditutup). Karena kami juga cari makan. Ini habis musim panen, mau cari ikan juga lagi sulit karena masih kemarau,"ujarnya.

Baca juga: Kisah Perburuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya, Warga Dapat Emas di Gambut Berusia 3000 Tahun

Berharap warga tidak merusak lokasi

Ratusan warga mencari emas yang diduga peninggalan masa kerajaan Sriwijaya di kanal PT Samora Jaya Usaha di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Ratusan warga mencari emas yang diduga peninggalan masa kerajaan Sriwijaya di kanal PT Samora Jaya Usaha di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Kepala Balai Arkeologi Sumatera Selatan Budi Wiyana sempat meninjau lokasi penemuan harta karun yang diduga merupakan peninggalan masa kerajaan Sriwijaya.

Menurut Budi, mereka sebelumnya sempat melakukan penilitian di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI pada 2006.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com