KOMPAS.com - Sebanyak delapan gempa susulan mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya pada Kamis siang (10/10/2019).
Akibat gempa tersebut, warga di Kota Ambon panik berhemburan keluar dari rumah-rumah dan mencari tempat aman.
Sementara itu, berdasar data yang dihimpun, seorang siswa SMP tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat terjadi gempa di kawasan Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Korban diketahui bernama Vincent Ananto (15).
Berikut ini fakta lengkapnya:
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat, ada delapan kali gempa beruntun yang mengguncang Ambon dan sekitarnya pada Kamis siang.
Gempa pertama bermagnitudo 5,2 terjadi pada pukul 13.39 WIT. Pusat gempa berada pada titik koordinat 3,57 Lintang Selatan dan 128,26 Bujur Timur, atau berlokasi di darat pada jarak 16 km arah Timur Laut Kota Ambon dengan kedalaman 10 km.
Selanjutnya, beberapa saat kemudian tepatnya pada pukul 14.05 WIT, gempa susulan bermagnitudo 4,6 kembali terjadi.
Setelah itu, pada pukul 14.27 WIT, gempa susulan bermagnitudo 3,8 kembali mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya.
beberapa saat kemudian tepatnya pada pukul 14.05 WIT, gempa susulan bermagnitudo 4,6 kembali menggencang Kota Ambon dan sekitarnya.
Setelah itu, pada pukul 14.27 WIT, gempa susulan bermagnitudo 3,8 kembali mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya.
Siswa SMP bernama Vincent Ananto (15) meninggal dunia di kawasan Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, saat terjadi gempa.
“Ada satu siswa SMP di Passo itu sudah meninggal dunia, itu sudah terkonfirmasi, meninggal karena tertimpa reruntuhan gedung ,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Demy Paays kepada Kompas.com, Kamis.
Sementara itu, menurut Demy, selain korban meninggal dunia, dari data yang diterima, tiga warga lainnya mengalami luka-luka, satu di antaranya mengalami luka parah.