SEMARANG, KOMPAS.com - Setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda untuk berjabat tangan. Terlebih berjabat tangan atau bersalaman yang dapat mengandung makna tertentu.
Seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat keduanya berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, Rabu (9/10/2019) kemarin.
Gaya bersalaman kedua politikus PDI-P tersebut memang cukup berbeda dan terbilang unik dengan yang lain.
Baca juga: Soal Dugaan Bullying Pelajar SD di Grobogan, Ini Komentar Ganjar
Di saat para pejabat yang lain bersalaman seperti biasa dengan "cipika cipiki", mereka malah bersalaman dengan saling menempelkan dahi masing-masing.
Ganjar mengaku gaya bersalaman tersebut sesungguhnya tidak memiliki makna apa pun. Bahkan sempat disebut-sebut gaya bersalaman mereka seperti layaknya adu banteng.
"Jadi memang bukan adu banteng, bukaan. Gak ada makna apa pun. Iku koncoku (dia temanku), sudah biasa senenge aneh-aneh (senangnya aneh-aneh). Biasanya orang kan cipika cipiki, lha ini Pak Rudy sama saya cuman dung! Gitu," jelas Ganjar saat ditemui Kompas.com di Gedung Gradhika Bhakti Praja kompleks perkantoran Provinsi Jateng, Kamis (10/10/2019).
Ganjar mengungkapkan persahabatan mereka memang sudah terjalin erat sejak dahulu. Sehingga bersalaman dengan gaya menempelkan dahi tersebut sudah merupakan kebiasaan sejak lama.
"Sejak dulu sudah kekancan lawas (berteman lama). Nek guyon nganti ngakak-ngakak ngekek ngekek orak ono sing ditutup-tutupi (kalau bercanda sampai tertawa terbahak bahak gak ada yang ditutupi)," jelas Ganjar.
Baca juga: Ganjar: Kalau Tidak Mau Gaji Kecil, Jangan Jadi Kepala Daerah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.