Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Pakan Ikan Milik KKP di Pangandaran Mampu Produksi 1 Ton Pakan Per Jam

Kompas.com - 10/10/2019, 14:55 WIB
Candra Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan meresmikan Unit Produksi Pakan Ikan Mandiri dan Embung Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019).

Peresmian dilakukan oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti melalui video confrence bersamaan dengan peresmian sejumlah kegiatan prioritas KKP di sejumlah daerah di Indonesia.

"Ada 20 program KKP yang diresmikan. Di Pangandaran ada dua lokasi," jelas Direktur Pakan dan Obat Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mimid Abdul Hamid saat ditemui usai peresmian Unit Produksi Pakan Ikan Pangandaran, di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang, Pangandaran.

Baca juga: Jika Susi Tak Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan Lagi...

Dia menjelaskan, Unit Produksi Pakan ini bisa menghasilkan 800 kilogram hingga 1 ton pakan per jam. Mesin beroperasi selama lima jam.

"Di sini memproduksi pakan apung, pakan tenggelam. Untuk budidaya patin, ikan air tawar lainnya," jelas Mimid.

Unit produksi pakan ini, mulai beroperasi awal 2019. Ada sepuluh operator yang bekerja di unit produksi pakan tersebut.

"Ada tiga operator asli Pangandaran. Ada pula dari Ciamis," ucap Mimid.

Total produksi hingga saat ini, lanjut dia, sebanyak 70,8 ton.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 ton sudah didistribusikan ke Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.

"Di Pangandaran (distribusinya) 20 ton," jelas Mimid.

Adanya pabrik ini, dia berharap, pembudidaya ikan lebih mudah dalam membeli pakan.

Selain itu, pembudidaya dapat membeli pakan dengan harga terjangkau.

Pakan apung dijual Rp 8.000 per kilogram, sedangkan pakan tenggelam Rp 6.000 per kilogram.

"Yang menakutkan bagi pembudidaya ikan adalah harga pakan tinggi. (Adanya pabrik) pakan diharapkan bisa membantu menurunkan biaya produksi budidaya ikan di masyarakat," kata Mimid.

Sementara Embung Pangandaran, lanjut dia, sanggup menampung 35 ribu kubik air. Embung bisa menampung air saat musim hujan, dan jadi wadah supaya air tetap tersedia saat musim kemarau.

"Harapannya proyek-proyek ini betul-betul bermanfaat sesuai tujuannya," kata dia.

Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari mengatakan, pembudidaya ikan air tawar sangat mengharapkan keberadaan pabrik pakan di daerahnya.

Dengan adanya pabrik pakan, kata dia, otomatis pembelian pakan menjadi dekat, harga terjangkau dan berkualitas.

"Meningkatkan gairah pembudidaya ikan," katanya.

Baca juga: Gaya Khas Menteri Susi usai Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan, Berpose Sambil Ngopi hingga Mendayung di Pantai

Selama ini, menurut Adang, pembudidaya ikan mengeluh harga pakan tinggi. Dengan adanya pabrik, diharapkan harga pakan menjadi murah, mudah didapat dan berkualitas.

Ihwal embung, Adang mengatakan, sangat bermanfaat untuk menangkal banjir, cadangan air bagi masyarakat.

Selain itu, embung ini menjadi destinasi wisata air tawar yang baru, dan sarana olahraga.

"Ada jogging track, dan pernah diadakan lomba dayung," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com