Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Marah Besar Saat Kumpulkan Dua Geng Remaja yang Hendak Tawuran

Kompas.com - 10/10/2019, 14:15 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengumpulkan dua kelompok geng remaja, yakni Jawara dan Surabaya All Star.

Kedua kelompok remaja itu diduga akan melakukan penyerangan atau tawuran antarkelompok.

Salah satu kelompok remaja disebut mendapat informasi bahwa kampung mereka akan diserang oleh kelompok lain.

Polrestabes Surabaya kemudian mencegah upaya bentrokan tersebut dengan mengamankan kedua kelompok remaja tersebut.

Baca juga: Risma Bakal Tindak Tegas Warga yang Halangi Laju Ambulans dan Damkar, Ini Alasannya

Pemerintah Kota Surabaya mendapatkan laporan tersebut dari Polrestabes Surabaya dan langsung mengumpulkan mereka untuk diberi pembinaan oleh Risma di Gedung Mall Pelayanan Publik Siola lantai 2, Kamis (10/10/2019).

Saat menemui puluhan remaja itu, Risma didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugraha, perwakilan Kodim Surabaya, dan Polrestabes Tanjung Perak.

Orangtua dua kelompok remaja itu juga dihadirkan di dalam satu ruangan.

Risma marah besar kepada gerombolan remaja tersebut lantaran melakukan tindakan terpuji, membawa senjata tajam, hingga ditangkap polisi.

"Pernahkah kalian berpikir betapa sedihnya orangtua kalian saat kalian ini tertangkap oleh polisi membawa senjata kemudian dipenjara. Pernahkah kalian menghargai orangtua kalian?" bentak Risma.

"Kalian lahir, kalian tidak bisa apa-apa. Bisanya cuma nangis saja. Orangtua kalian menyusui, enggak tidur, bangun terus karena kalian pipis, karena kalian beol. Dibersihkan oleh orangtua kalian," ucap Risma.

Risma pun mengingatkan bahwa orangtua mereka bekerja banting tulang untuk bisa memberikan hidup yang layak dan pendidikan bermutu.

Namun, apa yang telah dilakukan gerombolan remaja itu, disebut Risma, sudah membuat orangtua mereka sedih.

"Kalian tidak bisa makan, kalian disuapi. Kalian tidak bisa jalan, kalian diajari cara berjalan. Orangtua kalian enggak punya uang untuk menyekolahkan kalian, mereka kerja banting tulang agar kalian bisa sekolah," ujar Risma.

Kepada puluhan remaja itu, Risma mengingatkan bahwa apa yang sudah mereka capai saat ini adalah berkat kasih sayang dari kedua orangtua.

"Kalian bisa sekolah, kalian bisa membaca, kalian bisa makan sendiri. Tapi ternyata setelah kalian besar, kalian sok jagoan. Seolah-olah kalian paling bisa, paling kuat. Kalian berani melawan siapa pun. Ada yang membawa senjata tajam," kata Risma.

Baca juga: Tinggal Setahun Lagi Pimpin Surabaya, Ini Prioritas Risma

Setelah memarahi puluhan remaja itu, Risma kemudian meminta mereka untuk minta maaf dan mencium kaki orangtuanya.

Kemudian, Risma meminta anak-anak itu menulis di secarik kertas tentang apa hal yang menjadi keinginan mereka.

Tulisan tersebut kemudian diserahkan ke Risma dan dibaca satu per satu.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu kemudian memanggil Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan untuk menindaklanjuti apa yang menjadi keinginan puluhan remaja tersebut.

"Sudah, sekarang tidak ada lagi Jawara, tidak ada lagi Surabaya All Star. Kalian boleh jadi Bonek tapi tidak boleh jadi geng yang mengganggu kemanan. Kalian adalah arek-arek Suroboyo," ujar Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com