Sementara itu, Wahyu mengatakan, berdasarkan informasi dari Direktur Teknik PT MMS Bambang, area tambang perusahaannya di wilayah itu seluas 41,9 hektar dan 80 persen pekerjanya adalah warga sekitar.
Selain itu, berdasarkan keterangan Bambang, Wahyu menjelaskan, pekerjaan blasting (flying rock) yang dilakukan PT MSS bukan di area yang batunya menimpa sebagian permukiman warga.
"Tetapi batu yang berada di sekitar batu yang di-blasting dan menggelinding akibat getaran," kata Bambang.
Namun demikian, pada musyawarah tersebut, PT MSS berjanji akan bertanggung jawab membangun tanggul penahan batu di lokasi tambang, memperbaiki kerusakan, dan relokasi apabila diperlukan dengan mempertimbangkan faktor ekonomis.
Sumber: KOMPAS.com (Farida Farhan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.