Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Kasus Siswa SMP yang Tewas Setelah Dihukum Lari oleh Guru?

Kompas.com - 10/10/2019, 11:53 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Hingga kini ini hasil otopsi siswa sekolah menengah pertama (SMP) Kristen 46 Mapanget Barat di Manado, Fanli yang tewas setelah dihukum lari oleh guru piket belum juga keluar. 

"Jadi kita masih menunggu hasil otopsinya. Guru yang menghukum siswa sudah diperiksa," ujar Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

Baca juga: Ini Sosok Fanli, Siswa SMP yang Tewas Saat Dihukum Lari oleh Guru di Sekolah

Polisi telah memeriksa CS, guru yang menghukum Fanli.

Hingga kini, belum ada tersangka terkait kasus tersebut. 

"Bagimana kita mau tetapkan tersangka kalau belum ada hasil itu (otopsi)," ujar dia.

Kompas.com berupaya meminta keterangan dari Wakil Kepala SMP Kristen 46 Mapanget Barat Bosman Kabangunang.

Namun, Bosman enggan memberikan komentar. 

"Kepala sekolah saja. Hanya saja, kepala sekolah tidak ada sekarang, ada acara ibadah," ujarnya singkat.

Dari pantaua Kompas.com di sekolah tersebut, aktivitas belajar mengajar berjalan seperti biasa.

SMP Kristen 46 Mapanget Barat satu lingkungan dengan Yayasan DR AZR Wenas SD GMIM Mapanget Barat, Manado.

Sebelumnya diberitakan, Fanli meninggal pada Selasa (1/10/2019) pukul 08.40 Wita.

Fanli tewas setelah menjalani hukuman lari keliling lapangan sekolah oleh guru piket berinisial CS.

Siswa kelas IX SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Manado, itu sempat meminta izin istirahat karena kelelahan. Namun, gurunya tidak mengizinkan Fanli istirahat.

Baca juga: Sakit, Guru yang Menghukum Lari Siswa SMP hingga Tewas Belum Diperiksa

Fanli pun terpaksa berlari dalam keadaan kelelahan dan jatuh pingsan.

Fanli Kemudian dilarikan ke RS AURI. Karena kondisinya sudah kritis, maka dirujuk ke RS Prof Kandou.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com