Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penampakan Buaya, Berbagai Cara Dilakukan untuk Jaga Keselamatan Warga

Kompas.com - 10/10/2019, 10:41 WIB
Hamzah Arfah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Fenomena penampakan kawanan buaya di aliran Sungai Bengawan Solo di Desa Konang, Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan melakukan antisipasi.

Imbauan dibuat khususnya bagi warga yang cukup antusias dalam melihat penampakan buaya-buaya tersebut secara langsung.

BPBD memasang papan peringatan supaya warga tidak mendekat ke lokasi kawanan buaya itu biasa muncul.

Baca juga: TKI Asal NTT Ditemukan di Dalam Perut Buaya di Malaysia

Selain itu, jajaran BPBD juga sudah sempat coba menjebak kawanan buaya tersebut untuk kemudian dipindahkan ke tempat yang semestinya.

"Kami juga sudah coba menjebaknya, kami pasang jebakan di lokasi biasa buaya-buaya itu muncul dan sempat dilihat oleh warga. Tapi enggak berhasil, enggak ada yang masuk dalam jebakan yang kami pasang," ujar Kepala SeksiTanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin saat dihubungi, Rabu (9/10/2019).

Upaya penangkapan dilakukan dengan kerja sama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Sebagai upaya pencegahan, kami pasang papan imbauan (peringatan), juga diberi garis polisi di sekitar lokasi, supaya warga yang ingin melihat tidak terlalu dekat dan itu malah bisa membahayakan diri sendiri," kata Muslimin.

BPBD Lamongan pun secara berkala melakukan pemantauan langsung ke Desa Konang, guna melihat sekaligus berjaga-jaga akan kemungkinan yang bisa terjadi akibat kemunculan buaya-buaya tersebut.

Kegagalan BPBD Lamongan dalam menjebak kawanan buaya di aliran Bengawan Solo yang berada di Desa Konang, membuat mereka kini harus mengawasi dan memantau sungai.

Sebab, buaya-buaya tersebut masih berada tidak jauh dari Desa Konang atau pemukiman warga.

"Sebenarnya ini kan bukan sesuatu yang baru bagi warga di sini (Desa Konang), sebab sebelumnya juga ada warga yang mengaku pernah melihat buaya di Bengawan yang masih masuk dalam wilayah Kecamatan Glagah," kata Muslimin.

Baca juga: Warga Antusias Lihat Penampakan Buaya, Papan Peringatan Dipasang

Fenomena kemunculan buaya di aliran Bengawan Solo di Desa Konang, menurut Muslimin, diakibatkan saat ini sedang musim kemarau, sehingga debit air di Bengawan Solo juga sedang menyusut.

Hal itu dinilai membuat buaya-buaya tersebut mencari tempat lebih dalam dan masih memiliki banyak air untuk tinggal sementara.

"Nanti juga kalau sudah normal, hujan mulai turun, buaya-buaya itu akan kembali ke tempat asalnya di Ujungpangkah (Gresik). Karena yang saya tahu, buaya-buaya itu asalnya ya dari muara sungai (Bengawan Solo) di Ujungpangkah," kata Muslimin.

Menurut Muslimin, selama tidak diganggu, buaya-buaya tersebut tidak akan mengganggu manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com