Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Layang Makassar Rugi Rp 4 Miliar Usai Demo Mahasiswa

Kompas.com - 10/10/2019, 08:16 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi menolak UU KPK dan sejumlah RUU bermasalah yang dilakukan aliansi mahasiswa dan masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan, pada akhir September lalu membuat proyek tol layang di Jalan A P Pettarani Makassar mengalami kerugian. 

Proyek yang dikerjakan PT WIka Beton ini rugi hingga Rp 4 miliar.

Titik awal pengerjaan proyek tol merupakan titik kumpul massa sebelum bertolak ke Gedung DPRD Sulawesi Selatan yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. 

Deputi Project Manager PT Wika Beton Emmy Yanuar mengatakan, ada banyak peralatan proyek yang rusak ketika aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu berlangsung. 

"Ada peralatan yang dilempar dan kemudian paling banyak memang pagar dan kabel-kabel instalasi listrik yang cukup banyak, habislah. Termasuk coret-coret yang bahasanya kurang pas menurut kita. Kalau kerugian saya bisa estimasi itu kira-kira Rp 3-4 miliar," kata Emmy saat diwawancarai, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Demo Mahasiswa Makassar, 2 Mobil Polisi Dirusak, Pagar Gedung DPRD Sulsel Dijebol

Selain kerugian materil, pengerjaan proyek tol layang ini juga terhambat selama 15 hari. 

Para peserta aksi yang terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat aksi unjuk rasa ini membuat para pekerja proyek tol layang yang direncanakan rampung pada Juli 2020 ini tidak bekerja. 

"Kejadian kemarin menimbulkan kerugian bagi kita itu sudah terlihat nyata, tapi kami berupaya untuk tetap melakukan pekerjaan ini tepat waktu," ujar Emmy. 

Progres pengerjaan proyek tol layang sepanjang 4,3 kilometer ini sudah mencapai 32,5 persen.

Proyek yang sudah dimulai pengerjaannya pada April 2018 bakal dikebut dengan cara melakukan rekayasa lalu lintas berupa penutupan flyover Makassar selama lima hari, mulai Kamis (10/10/2019) malam.

Penutupan ini dilakukan Wika Beton untuk pengerjaan upper sturcture yakni pemasangan box grider yang tepat di atas jalan flyover. 

"Kita butuh waktu lima hari, jadi flyover akan kita tutup kita alihkan dan di bawahnya juga. Untuk pengangkatan box grider yang merupakan pekerjaan yang cukup berbahaya sehingga harus safety kepada masyarakat," ujar Emmy. 

Baca juga: Pukul Polisi Saat Demo, Mahasiswa Makassar Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com