Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergiur Emas, Nelayan Alih Profesi Jadi Pemburu Harta Karun Diduga Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Kompas.com - 09/10/2019, 16:00 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

OKI, KOMPAS.com- Para nelayan di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan banyak yang beralih profesi menjadi pemburu harta karun di kanal PT Samora Jaya Usaha. 

Di lokasi itu diduga merupakan harta karun pada masa peninggalan kerajaan Sriwijaya.

Seperti halnya Pakili (35), warga Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI. Sejak mendapatkan lempengan emas di lokasi tersebut, ia tak lagi mencari ikan di sungai. 

Baca juga: Polisi Pasang Spanduk Peringatan di Lokasi Perburuan Harta Karun yang Diduga dari Kerajaan Sriwijaya

Hasil yang menggiurkan dari perburuan itu dapat menghidupi keluarganya. Pakili pun membawa putranya yang masih berumur 12 tahun untuk ikut berburu emas.

"Tadi dari pagi, siang baru dapat satu (emas),"kata Pakili, kepada KOMPAS.com, Rabu (9/10/2019).

Pakili menerangkan, ia mulanya mendapatkan kabar dari temannya sejak dua hari lalu jika di kanal PT Samora banyak ditemukan perhiasan yang memiliki kandungan emas.

Selama tiga hari menjadi seorang pemburu harta karun, Pakili telah mendapatkan uang sebesar Rp 3,7 juta.

"Lumayanlah hasilnya banyak dari nelayan. Makanya anak juga ikutan. Paling banyak dapat emas dan manik-manik di sini," kata Pakili.

Sama halnya yang diungkapkan Witri (20), ibu muda ini membawa anaknya berusia dua tahun ke lokasi perburuan.

Meski terik matahari menyengat, bayi tersebut diletakkannya di bawah terpal bewarna biru sembari tertidur.

"Di rumah tidak ada yang jaga, suami juga ikut di sini untuk mencari,"kata Witri.

Witri mengaku telah dua hari menjadi pemburu harta karun bersama suaminya.

Ia pun telah mendapatkan uang Rp 4 juta dari hasil penjualan lempengan emas serta manik-manik yang didapatkan lokasi tersebut.

"Hari ini dapat bola-bola (emas berbentuk bulat) dan manik-manik. Nanti ada yang beli. Kalau biasanya saya sama suami cari ikan, tapi karena dapat banyak mening begini dululah,"ucap Witri.

Perburuan harta karun itu menjadi berkah bagi Witri dan keluarga. Ia mengaku tak mengetahui pasti dari mana emas di lokasi tersebut.

"Katanya sih dari nenek moyang, tapi nggak tahu juga dari mana,"jelasnya.

Baca juga: Kisah Perburuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya, Warga Dapat Emas di Gambut Berusia 3000 Tahun

KOMPAS.com sempat datang ke lokasi tersebut, terlihat sekitar seratusan warga berbondong-bondong datang sembari membawa baskom besar bersama sanak dan saudara untuk mendulang emas.

Tanah yang ada di atas kanal mereka gali dengan menggunakan cangkul dan sekop lalu dilimbang hingga menemukan emas dan manik-manik.

Lokasi ini pun sempat diduga merupakan tempat perdagangan pada masa kerajaan Sriwijaya, karena sempat ditemukan kemudi kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com