Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien ODGJ dan Warga yang Dipasung di NTT Kini Dapat Kunjungan Rutin

Kompas.com - 09/10/2019, 11:43 WIB
Markus Makur,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BORONG, KOMPAS.com - Penderita gangguan jiwa di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini mendapatkan perawatan dari Rumah Sakit Umum Daerah setempat.

Psikiater dan perawat dari Kupang datang mengunjungi para penderita gangguan jiwa secara rutin setiap bulan.

Selain itu, pihak RSUD Ende bekerja sama dengan seorang psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Kupang, Niniek Widiandriany.

Psikiater itu juga mengunjungi penderita gangguan jiwa di rumah yang sedang terpasung. Kunjungan didampingi petugas dari Puskesmas setempat.

"RSUD Kabupaten Ende bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa di Kupang untuk sekali sebulan melakukan pemeriksaan kepada pasien yang mengalami gangguan jiwa," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Manu Fatma kepada Kompas.com, Rabu (9/10/2019).

Dokter Fatma menjelaskan, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Ende akan mendapat perhatian dan perawatan rutin oleh petugas kesehatan.

Tak cuma dari rumah sakit, petugas dari Puskesmas setempat juga akan dikerahkan untuk memberikan kunjungan rutin.

"Sekali sebulan, seorang psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Kupang melakukan perawatan jalan serta melakukan visitasi di rumah penderita gangguan jiwa yang masih di pasung. Selama 3 hari, psikiater itu berada di Ende untuk melakukan perawatan dan pengobatan kepada ODGJ," kata Fatma.

Mengenai persediaan obat di Kabupaten Ende, Fatma mengatakan, stok obat tersedia di RSUD Kabupaten Ende dan Puskesmas.

Obat itu sebenarnya tidak gratis, namun diberikan kepada pasien sesuai regulasi yang berlaku.

Apabila penderita memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), maka obat dapat dibayar dengan KIS tersebut.

"Sesuai petunjuk dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk memberikan obat kepada penderita gangguan jiwa," ujar Fatma.

Pendataan warga yang dipasung

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur Bonifasius Hasudungan sudah memerintahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur untuk melakukan pendataan warga yang dipasung.

Dinkes juga ditugaskan untuk memberikan pengobatan kepada pasien gangguan jiwa yang masih di pasung dan yang lainnya di Manggarai Timur.

"Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Timur untuk menangani penderitaan gangguan jiwa serta mengobati yang luka saat dipasung," kata Hasudungan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur Surip Tintin mengatakan, Dinkes bersama dengan petugas kesehatan di seluruh Puskesmas di Manggarai Timur juga akan melakukan kunjungan rumah serta melakukan pengobatan bagi pasien yang kakinya luka akibat dipasung.

Tintin mengatakan, pasien ODGJ yang berkeliaran sulit untuk ditangani. Namun, petugas kesehatan akan berupaya mendatangi rumah pasien untuk memberikan perawatan secara maksimal.

"Pelaksananya sesuai dengan wilayah kerja Puskesmas di seluruh Manggarai Timur," kata Tintin.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli ODGJ Pater Avent Saur mengatakan, penanganan penderita gangguan jiwa di seluruh Pulau Flores membutuhkan keterlibatan semua pihak.

Pemerintah diminta untuk memperhatikan kebutuhan pasien gangguan jiwa. Misalnya dengan mendirikan rumah sakit jiwa.

Selain itu, menyiapkan jumlah tenaga kesehatan yang lebih memadai untuk melayani pasien di daerah-daerah pedalaman di Flores.

"Psikiater juga baru satu orang di Kabupaten Sikka. Banyak warga yang mengalami gangguan jiwa yang masih dipasung," kata Pater.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com