Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Diteror Genderuwo, Pria Ini Lempar Mobil Tetangga dengan Elpiji 12 Kg

Kompas.com - 08/10/2019, 18:54 WIB
Slamet Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

TRENGGALEK,KOMPAS.com - Kepolisian Resor Trenggalek Jawa Timur, Selasa (8/10/2019), menangkap seorang pelaku penganiayaan yang disertai perusakan. 

Motif pelaku melakukan tindak kejahatan ini adalah, ia yakin melihat sosok genderuwo kemudian melemparnya dengan tabung gas dan akhirnya merusak bagian depan kaca mobil.

"Betul, pelaku melakukan tindak pidana penganiayaan dan perusakan. Apapun yang diyakininya, faktanya, pelaku telah merusak dan menganiaya," terang Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Baca juga: Rekam dan Sebar Video Penganiayaan Ninoy Karundeng, Tiga Perempuan Kena UU ITE

Pelaku bernama Hengki (35), merupakan warga kelurahan Sumbergedong Trenggalek. 

Pelaku ditangkap polisi karena diketahui telah merusak mobil milik tetangganya, juga melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban mengalami luka serius. 

Polisi menerima laporan dari warga serta korban di lingkungan tersangka.

Kejadian ini berawal pada pertengahan bulan September lalu,  ketika pelaku pulang setelah melakukan aktivitas.

Setibanya di rumah, pelaku mengetahui dan meyakini bahwa ayam jantan miliknya seharga jutaan rupiah mati tidak wajar. 

Karena emosi, pelaku langsung keluar rumah. Pada saat keluar rumah, ia meyakini telah melihat sosok bertubuh besar yang disebut genderuwo,  berada di atas mobil milik tetangganya.

Pelaku mengira, gendruwo itulah yang mengakibatkan ayam seharga Rp 5 juta miliknya mati tidak wajar.

"Ketika pulang ke rumahnya, pelaku melihat ayam kesayangannya mati tidak wajar. Dan menurut keyakinan pelaku, genderuwo itulah yang menyebabkan ayam miliknya mati," ujar Calvijn.

Seketika itu,  pelaku emosi dan langsung mengambil satu buah tabung gas ukuran 12 kilogram dari rumah neneknya, kemudian dilempar ke mobil milik korban sebanyak dua kali.

Baca juga: Polisi Periksa Rekaman CCTV Masjid yang Jadi Lokasi Penganiayaan Ninoy Karundeng

Akibat lemparan tabung gas ini, kaca mobil bagian depan milik korban pecah dan mengalami kerugian lebih dari Rp 20 juta.

Melihat kejadian ini, kemudian korban melaporkan tindakan pelaku ke seksi keamanan lingkungan Kelurahan Sumbergedong, Kabupaten Trenggalek.  

Selanjutnya, korban bersama sejumlah warga mendatangi pelaku yang berada di tepi jalan depan rumah korban.

Melihat ada warga datang dan mendekat, pelaku melakukan penganiayaan hingga jari tangan salah satu warga patah tulang.

"Warga mendatangi pelaku yang sedang berdiri di pinggir jalan. Kemudian pelaku menganiaya korban dan mengakibatkan salah satu jari korban mengalami patah tulang," terang AKBP Calvijn.

Kini, barang bukti berupa pecahan kaca mobil, satu tabung gas ukuran 12 kilogram serta satu pelaku diamankan di Mapolres Trenggalek, guna penyidikan lebih lanjut.

Atas perbuatannya, pelaku diancam dengan hukuman maksimal lima tahun penjara.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com