Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Seminggu, Karhutla di Gunung Kanaga Bogor Tak Juga Padam...

Kompas.com - 08/10/2019, 16:08 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Selama seminggu titik api terus bermunculan yang mengakibatkan kebakaran bertubi-tubi hingga menghanguskan puluhan hektar lahan hutan di Gunung Kanaga, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat.

Kemarau ekstrem menjadi penyebab kobaran api cepat meluas sampai membakar hutan bambu dan padang ilalang.

Kebakaran yang terjadi pada malam hari dan minimnya air sempat menyulitkan pemadaman. Beruntungnya, titik api tidak sampai ke pemukiman warga.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Ma’mur mengatakan, titik api dan kepulan asap mulai terlihat sejak Selasa (1/10/2019) sore. Namun regu Damkar berhasil memadamkannya.

Baca juga: Mantan Kepala ESDM Babel Ditangkap Jaksa Saat Makan Bersama Keluarga di Bogor

Kemudian sehari setelahnya yakni tanggal 3 Oktober titik api kembali terlihat hingga tanggal 7 Oktober pihak Damkar akhirnya berhasil memadamkan api tersebut.

"Itu mulai tanggal 1 sudah ada kebakaran di sana (Gunung) dan kita padamkan, terus tanggal 2 saat saya ikut pembukaan TMMD sudah enggak ada lagi api, tapi besoknya terjadi lagi sampai malam kemarin itu terus muncul titik apinya," katanya kepada Kompas.com, Selasa (8/10/2019).

Butuh heli water bombing

Dia menyebut, ada tiga unit regu Damkar dari Kabupaten Bogor yang terdiri dari 10 orang anggota untuk diterjunkan ke lokasi.

Namun saat di lokasi kata dia, petugas sempat kesulitan karena kendala medan yang terjal dan tidak ada air yang mengalir. Alhasil api pun masih tetap menyala.

"Dimungkinkan musim kemarau, ilalang enggak dialiri air, sementara kalau bebatuan apabila kena panas terus menerus bisa membakar dan kedua kemungkinan puntung rokok yang jadi penyebab karena main lempar saja di musim ini dan akhirnya api muncul," tuturnya.

Baca juga: Awal Oktober, Kawasan Puncak Bogor Rawan Bencana Longsor, Angin Kencang hingga Puting Beliung

Lebih lanjut ia menjelaskan, tim pemadam tidak dapat menjangkau seluruh lokasi kebakaran, sehingga sebagian titik api ada yang padam dengan sendirinya.

"Kalau di puncak gunung itu susah dijangkau karena selang kita enggak sampai ke sana. Sungai-sungai di sana juga kering jadi harus ngambil air cukup jauh," terangnya.

Menurutnya, Damkar Kabupaten Bogor membutuhkan bantuan helikopter pemadam kebakaran (water bombing) untuk memadamkan titik api di lokasi yang sulit dijangkau.

Bukan tanpa alasan kata dia, yang perlu dikhawatirkan adalah masyarakat sekitar yang ikut membantu memadamkan.

Ia berharap, jangan sampai ada korban hanya karena ikut membantu memadamkan kebakaran tersebut.

"Selang enggak sampai harus pakai helikopter, masyarakat juga ikut bantu tapi bisa membahayakan, nah  kemarin itu ada yang memang bisa mati sendiri, ada sebagian sudah padam sendiri. Tapi kita enggak tahu ke depannya gimana," jelas dia.

Baca juga: Aneka Upaya Petugas Agar Karhutla di Kawah Putih Ciwidey Tak Menyebar

30 hektar lahan hangus terbakar

Sementara itu, Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan, kebakaran tersebut menghanguskan 30 hektar lahan yang berbatasan dengan tanah milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor.

"Api sudah ada sejak beberapa hari lalu dan menghanguskan 30 hektar sampai sekarang, awalnya api diketahui melalui aplikasi hotspot wilayah Bogor Timur," ucapnya.

Ia menjelaskan, kemarau panjang di Bogor Timur memicu cuaca dan suhu panas yang lembab beserta angin kencang.

Kondisi itu bisa menimbulkan api susulan karena hembusan angin begitu kencang. Lebih-lebih di siang hari.

Baca juga: Polda Riau Tahan Manajer Perusahaan Sawit Terkait Karhutla

Atas kondisi itu, kobaran api bisa menjalar ke pemukiman warga. Meskipun titik lokasi kebakaran berada kurang lebih 80 meter. Tak sedikit dari warga sekitar merasa ketakutan.

Saat ini BPBD kata dia, sudah mengerahkan tim TRC untuk berjaga di lokasi, tim tersebut dilengkapi unit semprot air yang dibawa dari Cibinong, dua unit tangki air dan satu unit ambulans.

"Iya saat ini jumlah personel yang terlibat 102 orang mulai dari petugas perhutani, Satpol-PP, BPBD, Damkar dan aparatur desa," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com