Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Gunung Malabar Meluas, Perhutani Minta Bantuan "Water Bombing"

Kompas.com - 07/10/2019, 21:44 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perhutani telah melayangkan surat permintaan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat perihal kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Malabar, Kabupaten Bandung.

Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Cimaung, Iptu Joko Prihatin, yang dihubungi Senin (7/10/2019).

"Perhutani melayangkan surat bantuan ke provinsi dan didorong bupati," katanya.

Permintaan tersebut dilakukan mengingat kebakaran hutan di Gunung Malabar semakin meluas.

Usai Magrib tadi bahkan Bupati melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak guna mencari solusi pemadaman hutan.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Malabar Meluas, Ada 4 Titik Api Terdeteksi

Dikatakan, apabila kebakaran hutan terus meluas, pihaknya mengkhawatirkan dapat mengganggu habitat ekosistem satwa di hutan tersebut.

Apalagi, ada satu lokasi yang diduga menjadi tempat bermukimnya satwa, tempat tersebut bahkan belum terjamah oleh manusia.

"Takutnya menyebar dan mengganggu ke habitat eksosistem satwa yang belum terjamah di Curug Cigeureuh. Jangan sampai kesitu, meski masih jauh. Memang sudah terbatasi kali jadi tak merembet, tapi kan api mungkin bisa tertiup angin," katanya.

Apalagi, katanya, Gunung Malabar saat ini kondisinya memang kering. Dahan pohon dan ilalang kering ini bisa menjadi penghantar yang baik bagi api untuk merembet ke daerah sekitarnya.

Baca juga: Karhutla di Gunung Puntang dan Malabar Sulit Dijangkau, Pemprov Jabar Minta Bantuan Helikopter

Pemadaman manual

Sementara, tim gabungan melakukan pemadaman secara manual dengan alat seadanya berupa golok hingga cangkul. Pemadaman hanya dilakukan penyekatan agar api tidak merembet ke wilayah lainnya.

Karenanya, pihak pemerintah Kabupaten Bandung meminta bantuan Provinsi untuk memadamkan api.

"Rencananya sih minta bantu water bombing untuk memadamkan api, tapi belum tahu bagaimana nanti belum ada kabar lagi," ujarnya

Seperti diketahui, kebakaran ini berawal pada Jumat (4/10/2019) lalu. Api merupakan rembetan dari titik api di gunung Malabar yang terletak di Desa Mekarjaya Kecamatan Anjarsari, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Hutan Gunung Malabar Terbakar, Pemadaman Dilakukan secara Manual

Namun saat itu api dapat dipadamkan, hanya saja Sabtu (5/10/2019) api kembali muncul dan terus merembet sampai saat ini.

200 orang diterjunkan guna memadamkan api yang terus merembet, bahkan enam orang saat ini melakukan pemantauan di beberapa titik puncak gunung Malabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com