KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Lewat Big Data, Wali Kota Semarang Optimis Tekan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 07/10/2019, 18:38 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menginisiasi sebuah big data melalui progam Sistem Informasi Daya Terpadu Kesejahteraan Sosial (Sidaksos). 

Diharapkan melalui program itu Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bisa lebih maksimal dalam mengentaskan kemiskinan.

"Penyajian data yang spesifik dibutuhkan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang tepat sasaran dalam pengentasan kemiskinan," papar wali kota yang akrab disapa Hendi saat launching program Sidaksos di Balaikota Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/10/2019).

Perlu diketahui, program Sidaksos yang dikembangkan Dinas Sosial Kota Semarang ini jadi program big data pertama di Jawa Tengah. Program ini berfungsi memberikan data terkini tentang warga miskin.

Informasi itu akan menjadi salah satu dasar pemberian bantuan dan penanganan fakir miskin di Kota Semarang.

Baca juga: Rusunawa Kaligawe Dilapori Warga Kotor, Wali Kota Hendi Turun Langsung Kerja Bakti

"Dengan Sidaksos ini, kami tidak hanya sebatas bicara jumlah warga miskin 4,1 persen saja, tetapi siapa 4,1 persen ini, mulai usianya, masuk kelompok miskin yang seperti apa," terang Hendi," kata Hendi.

Tak hanya itu, lanjut Hendi, Sidaksos juga akan menjadi parameter bagi dinas terkait untuk melihat daerah mana yang warganya rentan kemiskinan dan mengetahui wilayah kumuh. 

Dengan begitu, Pemkot Semarang bisa menggalakan agar program pembangunan infrastruktur dan UMKM bisa masuk ke daerah tersebut. 

"Alhasil program yang dijalankan telabih tepat sasaran," tandasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini pun berharap data yang tersaji dalam Sidaksos dapat segera digunakannya untuk membagi tugas strategis kepada Organisasi Perangkat Daerah terkait di Pemerintah Kota Semarang.

Baca juga: Di Semarang, Anak Berkebutuhan Khusus Dapat Hidup Lebih Nyaman

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (7/10/2019), dijelaskan angka kemiskinan di Kota Semarang dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil ditekan, dari 5,68 persen pada 2011 menjadi 4,14 persen pada 2018.

Namun hal itu tidak lantas membuat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi puas, sebab dia merasa masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk lebih memaksimalkan upayanya. Maka dari itu, ia menginisiasi program Sidaksos. 

Gandeng dua media cetak 

Pada kesempatan yang sama, Hendi meminta para lurah di Kota Semarang untuk dapat menerapkan kerja cepat, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

Adapun untuk memotivasi para lurah, Wali Kota Semarang itu menggandeng dua media cetak besar di Kota Semarang, yaitu Suara Merdeka dan Jawa Pos Radar Semarang.

Melalui 2 media cetak besar di Kota Semarang tersebut, Pemkot Semarang akan dibantu melakukan penilaian kepada para Lurah secara objektif melalui ajang Kampung Hebat dan Lurah Hebat. 

Nantinya bagi lurah yang terpilih akan secara khusus mendapatkan apresiasi dari pihak - pihak terkait.

“Jadi untuk para lurah ada dua kegiatan yang dapat dimanfaatkan, sehingga harapannya dapat menunjukan kinerja terbaiknya,” ungkap Hendi.

Jaga kondusifitas

Terakhir, Hendi juga mengingatkan para lurah dan camat untuk memperhatikan kondisi di wilayah jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih masa bakti 2019-2024.

Dirinya menginginkan para Lurah dapat konsisten menjaga kondusifitas wilayah masing-masing, dengan komunikasi pada aparat setempat, Polsek dan Dandim.

“Jaga komunikasi dengan Kapolsek dan Danramil di wilayah masing-masing terutama dalam menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih", tekannya

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com