Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Ajaib di Cianjur Ini Tak Pernah Kering meski Kemarau, Ini Sebabnya

Kompas.com - 07/10/2019, 15:17 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sebuah sumur di Kampung Ramasari RT 001/001 Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini menjadi tumpuan satu-satunya warga setempat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Pasalnya, di saat sumur-sumur lain mengering akibat kemarau panjang, debit air di sumur tersebut tetap melimpah.

Warga pun menyebutnya sebagai sumur ajaib, karena airnya tidak pernah surut.

Bahkan, saat musim kemarau panjang, warga bisa mengambil air dari dalam sumur itu hanya dengan gayung, tanpa harus ditimba.

"Semakin banyak diambil, semakin banyak airnya. Tidak pernah kering,” kata Karyana, Ketua RW 01 kepada Kompas.com, Minggu (6/10/2019).

Baca juga: Fenomena Api Keluar dari Tanah di Ponorogo Dampak Limbah Jamu?

Karyana menyebutkan, sumur tersebut dibuat seorang warga bernama Ajuju sekitar tahun 2000.

“Waktu itu sedang kemarau panjang. Pak Ajuju lantas bikin sumur, kedalamannya sekitar 7 meter. Seminggu lebih membuatnya,” ucap Karyana.

Ia mengaku tidak tahu persis, mengapa air sumur tersebut tidak pernah surut.

Namun, dari cerita si pembuatnya, saat tengah menggali tanah, ada batu besar yang menghalangi.

“Sama pak Ajuju lalu dicongkel, dari bawah batu itu memancar air dari lobang sebesar jempol kaki ini. Mungkin itu sumber mata air, jadi tidak habis-habis,” ujar Karyana.

Menurut Karyana, Ajuju awalnya membuat dan menggunakan sumur tersebut hanya untuk kepentingan pribadi. 

Namun, setelah tahu warga selalu mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau datang, ia lantas mempersilakan air sumurnya itu dimanfaatkan.

“Sekarang pak Ajujunya sudah pindah, rumahnya sudah dijual. Tapi alhamdulilah oleh pemilik yang sekarang, warga masih tetap dibolehkan mengambil air dari sumur ini,” ucap Karyana.

Penghuni rumah, Ai Sarifah (36) mengatakan, sejak rumah tersebut dibeli saudaranya pada 2004 lalu, sumur tersebut sudah ada.

Letak sumur terdapat di belakang rumah.

“Saat itu, Pak Ajuju juga bilang katanya, alhamdulilah di sini airnya tidak habis-habis, ternyata memang benar,” kata Sarifah.

Sarifah menuturkan, sejak dua bulan terakhir, setiap hari warga berdatangan ke belakang rumahnya untuk mengambil air dari sumur tersebut.

“Pagi, siang bahkan sampai malam hari pada ke sini mengambil air. Kami mempersilakan, dimanfaatkan airnya, sesuai amanat pemilik rumah ini, kakak saya,” ucap Sarifah.

Menurut Sarifah, pada 2009, ia sempat kedatangan dua pihak perusahaan air minum isi ulang yang bermaksud menyewa sumur tersebut.

Namun, pada akhirnya, sumur tersebut tidak jadi disewakan.

“Sebelumnya mereka sudah ambil sampel, katanya airnya bagus. Lalu saya hubungi kakak saya. Tapi kakak bilang jangan, katanya kasihan sama warga yang membutuhkan air kalau sedang kemarau,” ujar Sarifah.

Baca juga: Ridwan Kembali Usulkan Pemindahan RSHS Bandung ke Jatinangor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com