Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Parlin, Kakak-beradik Penjual Bakso Legendaris di Kantin ITS

Kompas.com - 07/10/2019, 12:45 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Selama bertahun-tahun berjualan bakso keliling, beberapa karyawan di ITS kemudian meminta dia untuk mengantarkan bakso ke dalam kampus.

Sebab, menurut Parlin, saat itu masih belum banyak pedagang yang berjualan.

Parlin bercerita, awalnya sang kakak yang diminta untuk mengantarkan bakso di gedung pusat ITS. Namun, karena letaknya yang jauh, Pardi meminta Parlin untuk mengantarkan bakso.

Karena saat itu, Parlin masih berjualan bakso keliling menggunakan sepeda ontel. Lambat laun, Parlin kemudian dipersilakan untuk menetap berjualan bakso di ITS.

Ia juga tidak bisa menilai sendiri apakah baksonya enak, sehingga diminta berjualan di dalam kampus.

Namun, saat itu, tepatnya tahun 1997, ia mengaku jarang ada pedagang yang jualan di dalam kampus.

"Kan lingkungan di sini (ITS) belum banyak yang jualan. Dari sini (kantin) dan sekitarnya (jarak antargedung satu dan gedung lainnya) jauh," ujar Parlin.

"Dulu yang minta saya jualan di sini Pak Widodo, dulu salah satu kajur di sini. Itu tahun 1997 mulai jualan, sebelumnya saya masih jualan keliling," tutur dia.

Semenjak berjualan di dalam kampus, Bakso Pak Parlin mulai ramai pembeli, terutama mahasiswa.

Ia pun mengaku bersyukur bisa berjualan di dalam kampus karena penghasilannya disebut terus mengalami peningkatan hingga saat ini.

"Karena banyak mahasiswa itu ya, jadi lumayan ramailah, bisa mendukung perkembangan saya. Jadi, enggak sampai keliling lagi," ujar Parlin.

Untuk saat ini, pendapatan harian dari jualan bakso ia mendapatkan uang sekitar Rp 1.200.000-Rp 1.500.000.

Baca juga: Saat Kuliah hingga Jadi Wali Kota, Bakso Pak Dhi di Kantin Arsitektur ITS Jadi Favorit Risma

 

Namun, keuntungan bersih yang didapat sekitar Rp 150.000-Rp 200.000 per harinya.

Angka itu disebut fluktuatif tergantung seberapa banyak mahasiswa, alumni, karyawan, maupun dosen membeli baksonya.

Belajar dari Pardi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com