Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Ibu Jabat Wali Kota, Anak Ketua DPRD, Bantah Dinasti Politik hingga Ingin Lepas Bayang-bayang Orangtua

Kompas.com - 06/10/2019, 12:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Bontang Kalimantan Timur Neni Moerniaeni memastikan akan menjalankan tugas secara profesional meskipun Ketua DPRD Bontang dijabat oleh anaknya sendiri yakni Andi Faisal Sofyan Hasdam (34).

Diketahui, anak kedua Neni, Andi Faisal Sofyan Hasdam dilantik sebagai ketua DPRD Bontang, Jumat (4/10/2019), ibu dan anak tersebut adalah kader dari Partai Golkar.

Setelah Andi Faisal dilantik menjadi ketua DPRD Bontang, Neni membantah, anaknya memimpin DPRD Bontang sebagai bagian dari dinasti politik.

Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) Abdul Kadir tak ambil pusing jika dua kadernya yang duduk sebagai wali kota dan ketua DPRD di Kota Bontang, yang merupakan ibu dan anak, disebut sebagai dinasti politik.

Berikut ini cerita ibu jabat Wali Kota Bontang, anak ketua DPRD:

1. Bantah disebut dinasti politik

Neni Moerniaeni, anggota DPR RI 2014-2019 mengaku hanya menggunakan kebaya tua yang biasa dipakainya untuk pelantikan hari ini. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Neni Moerniaeni, anggota DPR RI 2014-2019 mengaku hanya menggunakan kebaya tua yang biasa dipakainya untuk pelantikan hari ini.

Setelah anaknya Andi Faisal Sofyan Hasdam dilantik menjadi ketua DPRD Kota Bontang, dengan suara terbanyak 4.640 suara, Neni membantah sebagai bagian dari dinasti politik.

"Tidak ada yang dinasti politik. Kalau dinasti itu kerajaan. Anak saya kan dipilih oleh masyarakat. Lain kalau penunjukan langsung atau saya yang SK-kan," sebut Neni, saat dikonfirmasi, Sabtu (5/10/2019).

"Kita harus pisahkan. Dinasti itu seperti Ratu Elisabeth dan pengeran Charles di Inggris. Itu baru dinasti," smabungnya.

Baca juga: Anak Ketua DPRD, Wali Kota Bontang Bantah Disebut Dinasti Politik

2. Bukan hal baru

Ilustrasi DPRTRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ilustrasi DPR

Neni menegaskan, fenomena hubungan keluarga duduk dijabatan publik bukan hal baru dan tidak hanya di Kota Bontang.

Misalnya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur juga di beberapa daerah lain.

Di daerah-daerah itu, ada suami istri dan anak duduk sebagai kepala daerah dan ketua DPRD.

"Di Bontang kebetulan saya wali kota. Anak saya ketua DPRD Bontang. Enggak masalah," kata dia.

Fenomena itu lahir dari hasil proses demokrasi. Masyarakat memilih secara langsung baik kepala daerah maupun perwakilan di DPRD.

Baca juga: Ibu Jabat Wali Kota Bontang, Anak Jadi Ketua DPRD, Ini Faktanya...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com