Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ketua DPRD Jabar Tampar Pegawai Beredar, Begini Kronologinya

Kompas.com - 05/10/2019, 19:24 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Video Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat menampar salah seorang pegawai beredar luas di pesan berantai.

Dilihat dari sudut pengambilan gambar, video berdurasi 38 detik itu kemungkinan berasal dari kamera pengawas kantor DPRD Jabar.

Dalam video tanpa suara itu memperlihatkan empat orang pria tengah berbincang di luar pagar kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro. Tiba-tiba salah seorang pria menampar pria lainnya sebanyak dua kali.

Video itu sudah beredar sejak Jumat (4/10/2019) kemarin. Saat itu, baik Taufik maupun Humas DPRD Jawa Barat enggan berkomentar soal insiden tersebut.

Baca juga: Gerindra Kuasai Kursi Ketua DPRD Jabar, Ini Tanggapan Ridwan Kamil

Pada Sabtu (5/10/2019) sore, Humas DPRD mengundang awak media untuk memberi penjelasan soal video itu di salah satu kafe di Jalan Progo.

Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi, konferensi pers itu dibuat atas inisiatif anggota DPRD Jabar dari Partai Gerindra Buky Wikagoe.

Dalam pertemuan itu, hadir Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar Bambang Nugraha yang merupakan pria yang ditampar Taufik dalam video itu.

"Ini inisiatif Pak Buky. Saya hanya akan sampaikan dan klarifikasi yang sudah terjadi. Kami kemarin malam atau semalam sudah melakukan pertemuan antara bapak ketua DPRD dengan saudara Bambang ini," kata Yedi.

Bambang pun membenarkan insiden itu. Ia menceritakan kejadian itu berlangsung pada 30 September 2019 malam.

Penyebabnya, Taufik tak puas dengan hasil pengerjaan perbaikan pagar Kantor DPRD Jabar yang roboh akibat aksi demonstrasi.

"Pertama kita ada demo tanggal 23 dan pagar runtuh, kami benerin sudah berdiri. Tanggal 30 ada demo lagi yang mengakibatkan pagar roboh lagi dan kami betulkan kembali," kata Bambang, dengan terbata-bata.

Pada proses perbaikan terakhir, kata Bambang, politi Partai Gerindra itu datang untuk melihat proses pengerjaan. Menurut dia, Taufik marah karena proses pengerjaan berjalan lambat.

"Darurat sebenarnya, kekurangan personel. Itu harus selesai sebelum ada demo. Makanya Pak Ketua menekankan harus tambah personel mungkin itu sebab kemarahan Pak Ketua," tutur dia.

Baca juga: Demo di Gedung DPRD Jabar Ricuh, Massa Lempar Batu hingga Petasan

Bambang pun enggan mengakui jika ia ditampar. "Itu mah menampar atau apa tergantung penafsiran masing-masing. Maksud beliau enggak nampar ya," ungkap dia.

Jumat kemarin, Bambang diundang ke rumahnya dan sepakat menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

"Karena memang saya juga ada kesalahan. Pa ketua khilaf kita saling memafkan tidak menjadi permasalahan lebih lanjut lagi," ujar dia.

Sementara, Taufik tak hadir dalam pertemuan itu. Menurut Yedi, Taufik tak hadir lantaran merasa persoalan itu sudah selesai.

"Pak Taufik merasa ini sudah beres, Pak Ketua enggak dateng," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com