Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kue Ulang Tahun dari Polri di HUT ke-74 TNI di Mimika

Kompas.com - 05/10/2019, 15:02 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Dua kue ulang tahun dari institusi Polri menjadi kejutan di HUT ke-74 TNI di Mimika, Sabtu (5/10/2019).

Kue ulang tahun itu berasal dari Batlayon B Pelopor Brimob Polda Papua dan Polres Mimika, yang di berikan oleh Wadanyon AKP Ramadhona dan Wakapolres Kompol I Nyomam Punia kepada para komandan satuan TNI.

Mereka di antaranya, Danbrigif 20/IJK/ Devisi 3 Kostrad Kolonel Inf Charles BP Sagala, Dandim Letkol Inf Pio L Nainggolan, Danlanud Letkol Pnb Sugeng Sugiharto, dan Danlanal Letkol (P) Yadi Mulyadi.

Baca juga: Bersepeda Antar Kue Ultah HUT TNI, Kapolres Polman Kejutkan Dandim

Selain itu, pemotongan tumpeng menjadi salah satu rangkaian upacara peringatan HUT TNI yang berlangsung di Lapangan Timika Indah.

Pemotongan tumpeng dilakukan Pj Sekda Mimika Marthen Paiding dan diserahkan kepada prajurit TNI termuda Prada Zeth Laban Bonai.

Prada Zeth kelahiran 18 November 2000 dan bertugas pada Detasemen Kavaleri Srigala 3 Cetta.

Sementara itu, upacara HUT TNI dipimpin Danbrigif 20/IJK/ Devisi 3 Kostrad Kolonel Inf Charles BP Sagala.

Dalam amat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto yang dibacakan Kolonel Inf Charles menegaskan, prajurit TNI harus bahu-membahu dan bersinergi dengan berbagai komponen bangsa lainnya.

Sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks.

Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di berbagai bidang.

"Ini telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas, dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi. Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi. Walaupun tidak menghancurkan, tapi sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara," kata dia.

Konsep-konsep ini pun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu. Karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai.

Baca juga: Rayakan HUT TNI ke-74, Kapolres dan Dandim Trenggalek Saling Menyuapi

Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Ancaman militer dan nir militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya.

Menghadapi kompleksitas ancaman tersebut, diperlukan postur TNI ideal yang dibangun, sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

Pembangunan postur TNI meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI.

"TNI juga harus bahu-membahu dan bersinergi dengan berbagai komponen bangsa lainnya. Berbagai kekuatan yang bersatu itu akan menghasilkan energi yang luar biasa bagi kemajuan bangsa," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com