Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pengungsi Korban Gempa Maluku Meninggal Dunia di Tenda Darurat

Kompas.com - 05/10/2019, 10:24 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Seorang pengungsi korban gempa di Desa Kailolo, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Hadija Tuanany (73) meninggal dunia di lokasi pengungsian di desa tersebut.

Kepala Dusun 4 Desa Kailolo, Amin Tuasamu mengatakan, mertuanya itu meninggal dunia di tenda pengungsian pada Jumat (4/10/2019) setelah sempat menjalani perawatan medis oleh tim relawan kesehatan yang menjalankan misi kemanusiaan di desa tersebut.

"Mertua saya menghembuskan napas terakhir pada Jumat kemarin di camp pengungsian pada pukul 11.30 WIT pas menjelang jumatan," kata Amin kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Sabtu, (5/10/2019).

Amin menjelaskan, mertuanya ikut menjadi korban gempa saat sedang berjualan ikan di Desa Kabauw, Kecamatan Pulau Haruku saat gempa utama bermagnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada Kamis pekan lalu.

Menurut Amin saat gempa mengguncang wilayah itu, mertuanya langsung terjatuh dan pinggangnya membentur aspal.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Kepulauan Aru Maluku, Warga Berhamburan ke Jalan

"Mungkin karena faktor umur sama kondisi fisik sehingga saat gempa almarhumah langsung terjatuh. Yang parah itu saat jatuh beliau susah bangun tapi  ada warga yang kanal lalu mereka evakuasi ke Desa Kailolo," ungkapnya.

Desa Kailolo sendiri menjadi salah satu desa di Pulau Haruku yang ikut terdampak gempa tersebut, selain ada rumah warga yang rusak, banyak warga juga memilih mengungsi ke lokasi aman di desa tersebut.

Menurut Amin saat dievakuasi ke Desa Kailolo, mertuanya itu langsung dibawa ke lokasi pengungsian.

”Setelah bantuan tim kesehatan mulai masuk almarhumah meminta agar ia dibawa ke rumah sakit, begitupun tim medis tapi setelah kita cek di RSUD Tulehu ternyata kondisi disana juga parah sehingga penanganan hanya dilakukan di camp pengungsian,” ungkapnya.

Dia mengaku sebelum meninggal dunia, almarhumah sempat diberi oksigen oleh tim medis yang menanganinya, namun sayang nyawa mertuanya itu tidak bisa diselematkan.

Baca juga: Korban Gempa Maluku Keluhkan Penyaluran Bantuan yang Tak Merata, Ada yang Sampai Berkelahi

"Pemakaman sudah dilakukan kemarin setelah selesai shalat ashar," katanya.

Sebelumnya diberitakan, gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekira pukul 08.46 WIT.

Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km timur laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa itu menyebabkan 38 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka. Gempa juga menyebabkan rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com