Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Wamena Asal NTB MengakuTrauma, Enggan Selamatkan Harta yang Ditinggal

Kompas.com - 05/10/2019, 09:03 WIB
Idham Khalid,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Sebanyak delapan orang yang dipulangkan pihak provinsi NTB akibat kerusuhan yang terjadi Wamena menyisakan sejumlah cerita warga pendatang, salah satunya Aswadi warga Desa Penujak Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah yang dipulangkan dalam tahap pertama oelehPemprov NTBH pada Jum’at (4/10/2019)

Dari penuturan  Aswadi setibanya di Lombok Internasional Airport (LIA) menyampaikan bahwa untuk saat ini dirinya memilih untuk mengungsi daripada tinggal menyelamatkan harta bendanya di Wamena.

“Niat untuk balik lagi, nanti dulu, kalau kondisi sudah aman, karena trauma, lebih baik kita selamatkan nyawa kita daripada harta,” tutur Aswadi.

Awadi menuturkan bahwa pada saat terjadi kerusuhan, dirinya bersama istrinya sedang makan usai shalat isya.

Baca juga: Pasca-kerusuhan Wamena: Puskesmas Dibatasi Sampai Jam 12 Siang hingga Tambahan Dokter dari Jayapura dan Makassar

“Terjadinya itu malam hari kejadiannya selesai shalat isya, sehabis kita makan-makan, baru ada api besar,” ungkap Aswadi.

Bersaudara

Menut Aswadi, dirinya di sana sudah merasa akrab dengan warga Papua, dan dirinya menganggap bahwa warga asli Papua sudah menjadi saudaranya.

“Kalau saya di sana, pergaulan sama orang Wamena serasa sudah seperti saudara, karena juga banyak pendatang, serasa Wamena sudah kayak tanah kelahiran sendiri,” ungkap Asawadi.

Bapak paruh baya ini menyebutkan bahwa dirinya disana bekerja sebagai marbot masjid, dan istrinya sebagai guru tenaga honorer dan menempati Wamena selam lebih dari 2 tahun.

Sebelumnya Kepala Dinas Sosial NTB, Wismaningsih Drajadiah  yang menyambut kedatangan 8 warga NTB ini menyebutkan, bahwa turut perihatin atas kejadian di Wamena, dan 8 orang yang dipulangkan ini merupakan bantuan dari pemerintah Provinsi NTB.

“Kami pulangkan melalui pemerintah, sebanyak 7 orang dewasa dan satu orang anak, dan Alhamdulillah mereka dengan kondisi sehat dan selamat,” ungkap Wismaningsih.

Baca juga: Ada 105 Warga NTB di Wamena, Baru 8 yang Dipulangkan ke Lombok

Pulang dengan biaya sendiri

Wismaningsih menyebutkan, sebelumnya ada 30 orang warga NTB yabng pulang dengan menggunkan biaya sendiri.

“Sebelumnya ada 30 orang yang pulang dengan menggunakan sendiri, jadi total yang sudah pulang sebanyak 38 orang,” ungkap Wismaningsih.

Wismaningsih menyebutjan sebanyak 105 orang pengungsi, dan akan dipulangkan berikutnya secara bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com