BANDUNG, KOMPAS.com - Masih Ingat macan tutul (Phantera Pardus Melas) yang masuk perumahan warga di wilayah kampung Cimalingping, Desa Sindangsari, Kecamatan Kasomalang, Subang, Sabtu (1/6/2019) lalu.
Macan itu pernah dirawat di Bandung Zoo Garden (Bazoga). Salah satu petugas Bazooga yang menangkap binatang itu adalah Head Keeper dan Medis Kebun Binatang Bandung, Asep Heri.
Tentu bukan hal yang mudah menangkap hewan liar itu, salah langkah sedikit saja, bisa nyawa taruhannya.
Kepada Kompas.com, Heri menceritakan, bahwa penangkapan itu berawal dari laporan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar, tim dari Bandung Zoo diminta untuk meluncur ke lokasi untuk menyelamatkan hewan itu.
Baca juga: Macan Tutul Gunung Lawu yang Dititipkan BKSDA Jateng Mati
Saat itu tanggal 1 Juni 2019, Heri dan tim tiba dilokasi pada pukul 13.30 wib. Heri kemudian melakukan penyisiran mencari macan tersebut sebagai upaya penyelamatan macan dari sesuatu hal yang dapat membahayakannya, salah satunya ancaman manusia itu sendiri.
Dari hasil penyisiran, lokasi macan pun terdeteksi di sebuah rumah kosong di wilayah itu.
Sehari sebelumnya, macan itu turun ke pemukiman warga diduga karena kalah bersaing dengan macan jantan lainnya.
Hewan buas itu sempat berpapasan dengan seorang wanita yang hendak membuang sampah. Karena kaget, macan itu pun loncat menginjak kepalanya dan menyebabkan terluka.
"Sampai akhirnya macan itu masuk rumah tersebut," kata Heri di Bandung Zoo, Kota Bandung, Jumat (4/9/2019).
Baca juga: Heboh, Warga Tasikmalaya Ramai-ramai Tangkap Macan Tutul di Kebun
Heri dan tim kemudian memberanikan diri masuk ke rumah itu secara perlahan dan mengendap-ngendap agar hewan buas itu tak merasa terusik dan terancam. Pasalnya suara kecil saja bisa mengusik hewan buas itu.
Penerangan di rumah sangat kurang, Heri pun menggunakan senter di ponselnya untuk membantu penglihatan. Kaki pun melangkah perlahan, ada beberapa ruangan di rumah itu, satu persatu ia periksa dengan hati-hati.
Di salah satu kamar, Heri mendengar suara eraman kecil hewan itu, bulu kuduknya mulai berdiri. Ia kemudian memberanikan diri mengintip di sela pintu. Ruangan itu cukup gelap, ia kemudian mencari celah lainnya, kebetulan ada lubang di pintu itu.
Lewat kamera ponsel dan penerangannya ia lalu mengintip, setelah dipastikan ada. Heri kemudian menyiapkan alat pipa yang di desain untuk menyumpit macan itu.
Perlahan ia mencari celah, setelah dikira pas, dan sasaran pun terlihat. Heri kemudian menembakan jarum yang telah diberikan obat bius melalui sumpit itu.
Tujuannya tentu untuk membius hewan liar tersebut, karena akan sangat sulit jika macan itu ditangkap dalam keadaan merasa terancam.
Baca juga: Macan Tutul Sulit Ditangkap, Tim Khusus Taman Safari Bogor Diterjunkan