Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keeper Bandung Zoo Tangkap Macan Tutul di Pemukiman Warga

Kompas.com - 05/10/2019, 08:43 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Masih Ingat macan tutul (Phantera Pardus Melas) yang masuk perumahan warga di wilayah kampung Cimalingping, Desa Sindangsari, Kecamatan Kasomalang, Subang, Sabtu (1/6/2019) lalu.

Macan itu pernah dirawat di Bandung Zoo Garden (Bazoga). Salah satu petugas Bazooga yang menangkap binatang itu adalah Head Keeper dan Medis Kebun Binatang Bandung, Asep Heri.

Tentu bukan hal yang mudah menangkap hewan liar itu, salah langkah sedikit saja, bisa nyawa taruhannya. 

Kepada Kompas.com, Heri menceritakan, bahwa penangkapan itu berawal dari laporan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar, tim dari Bandung Zoo diminta untuk meluncur ke lokasi untuk menyelamatkan hewan itu.

Baca juga: Macan Tutul Gunung Lawu yang Dititipkan BKSDA Jateng Mati

Saat itu tanggal 1 Juni 2019, Heri dan tim tiba dilokasi pada pukul 13.30 wib. Heri kemudian melakukan penyisiran mencari macan tersebut sebagai upaya penyelamatan macan dari sesuatu hal yang dapat membahayakannya, salah satunya ancaman manusia itu sendiri.

Dari hasil penyisiran, lokasi macan pun terdeteksi di sebuah rumah kosong di wilayah itu.

Sehari sebelumnya, macan itu turun ke pemukiman warga diduga karena kalah bersaing dengan macan jantan lainnya.

Hewan buas itu sempat berpapasan dengan seorang wanita yang hendak membuang sampah. Karena kaget, macan itu pun loncat menginjak kepalanya dan menyebabkan terluka.

"Sampai akhirnya macan itu masuk rumah tersebut," kata Heri di Bandung Zoo, Kota Bandung, Jumat (4/9/2019).

Baca juga: Heboh, Warga Tasikmalaya Ramai-ramai Tangkap Macan Tutul di Kebun

Heri dan tim kemudian memberanikan diri masuk ke rumah itu secara perlahan dan mengendap-ngendap agar hewan buas itu tak merasa terusik dan terancam. Pasalnya suara kecil saja bisa mengusik hewan buas itu.

Penerangan di rumah sangat kurang, Heri pun menggunakan senter di ponselnya untuk membantu penglihatan. Kaki pun melangkah perlahan, ada beberapa ruangan di rumah itu, satu persatu ia periksa dengan hati-hati.

Sempat takut dengan suara eraman macan tutul

Di salah satu kamar, Heri mendengar suara eraman kecil hewan itu, bulu kuduknya mulai berdiri. Ia kemudian memberanikan diri mengintip di sela pintu. Ruangan itu cukup gelap, ia kemudian mencari celah lainnya, kebetulan ada lubang di pintu itu.

Lewat kamera ponsel dan penerangannya ia lalu mengintip, setelah dipastikan ada. Heri kemudian menyiapkan alat pipa yang di desain untuk menyumpit macan itu.

Perlahan ia mencari celah, setelah dikira pas, dan sasaran pun terlihat. Heri kemudian menembakan jarum yang telah diberikan obat bius melalui sumpit itu.

Tujuannya tentu untuk membius hewan liar tersebut, karena akan sangat sulit jika macan itu ditangkap dalam keadaan merasa terancam.

Baca juga: Macan Tutul Sulit Ditangkap, Tim Khusus Taman Safari Bogor Diterjunkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com