Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Dilantik Jadi Anggota DPR, Dedi Mulyadi Langsung Terjun Tangani Sungai Tercemar

Kompas.com - 04/10/2019, 21:58 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Baru beberapa hari setelah dilantik menjadi anggota DPR RI, Dedi Mulyadi langsung terjun ke lapangan untuk merespons keluhan warga.

Salah satunya adalah soal pencemaran Sungai Cilamaya yang membelah Purwakarta dan Karawang, Jawa Barat.

Dedi mengecek kondisi aliran Sungai Cilamaya yang tercemar diduga dari limbah pabrik di sekitar sungai tersebut.

"Ini hari pertama saya sebagai, ceritaya, wakil rakyat. Saya tangani problem pencemaran lingkungan yang terjadi. Sungainya kelihatan hitam," kata Dedi saat memantau Sungai Cilamaya, Jumat (4/10/2019).

Baca juga: Dedi Mulyadi Ingin Purwakarta, Karawang, dan Kabupaten Bekasi Terintegrasi

Untuk mencari tahu penyebab hitamnya Sungai Cilamaya, Dedi pun mengajak tim laboratorium PJT II untuk mengambil sampel air sungai yang berada di titik Bendungan Barugbug, Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Karawang.

Ia sengaja mengajak tim laboratorium untuk mendapatkan hasil objektif mengenai penyebab sungai tercemar. Nanti hasil penelitian itu menjadi salah satu dasar dirinya membuat solusi atas masalah lingkungan tersebut.

"Saya sanggup menyelesaikan problem ini dalam waktu satu bulan," kata Dedi dari Fraksi Golkar ini.

Dedi mengatakan, pihaknya tidak ingin ada konflik terkait pencemaran air Sungai Cilamaya ini. Namun fokus utama dirinya adalah bagaimana mencari solusi atas persoalan ini.

Hasil laboratorium nanti akan dibuka ke publik. Lalu perusahaan-perusahaan yang diduga melakukan pencemaran sungai diundang untuk mencari solusi bersama.

"Misalnya membuat kolam penampungan limbah, lalu diolah sehingga menjadi jernih. Ketika air itu jernih baru diturunkan ke bawah (sungai)," kata Dedi.

Menurutnya, aliran sungai di mana pun harus diperhatikan, termasuk Sungai Cilamaya ini. Sehingga masalah ini menjadi konsen dirinya ke depan.

Baca juga: Emil: Tanpa TNI, Perubahan Masif di Citarum Tidak Akan Terjadi

Asisten Manajer Laboratarium PJT II, Leni Mulyani, mengatakan, secara kasat mata aliran sungai terlihat tercemar. Namun pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan karena harus menunggu hasil uji lab.

"Kita tunggu hasilnya dalam sepuluh hari kerja," kata Leni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com