Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Bocah 12 Tahun Ini Sempat Dikubur hingga Terapi

Kompas.com - 04/10/2019, 20:42 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com- Beragam upaya dilakukan pasangan Hamzah (40) dan Latifah (36) untuk menyembuhkan anaknya, Moh. Efendi (12).

Bocah asal Dusun Bringin, Desa Angsana, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan itu hanya bisa merangkak dan tak bisa berbicara seperti layaknya manusia.

Sebelum mengurungnya di bekas kandang ayam, bocah itu pernah dikubur hidup-hidup separuh badan oleh ayahnya, Hamzah.

Baca juga: Miris, Bocah 12 Tahun Ini Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Tanpa Busana

Moh. Hamzah kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya, Jumat (4/10/2019) menjelaskan, Efendi dikubur atas petunjuk salah satu guru spiritual asal Kalimantan Barat. Penguburan itu dilakukan bertepatan dengan hari Jumat Legi di depan rumahnya.

"Efendi pernah dikubur separuh badan di depan rumah karena petunjuk guru spiritual," ujar Hamzah.

Namun, upaya penyembuhan melalui ritual itu tidak ada hasilnya. Hamzah bersama istrinya Latifah (36) tidak patah arang. Keduanya masih berupaya lagi mencari petunjuk ke guru spiritual lainnya. Salah satu yang didatangi di Kota Malang.

"Petunjuk guru yang di Malang diminta agar dirawat seperti biasanya saja. Sebab, kelak saat dewasa akan menjadi guru spiritual yang banyak didatangi orang," kata Hamzah.

Hamzah dan istrinya mulai putus asa untuk mengobati anaknya. Sebab, secara fisik kondisi tubuh anaknya tidak ada penyakit.

Efendi hanya tidak bisa berdiri, tidak bisa berbicara dengan bahasa orang normal dan tidak tuli. Sehingga, Efendi dirawat apa adanya di dalam kurungan.

Bidan desa setempat pernah mengajak Hamzah dan istrinya untuk mengobati Efendi ke rumah sakit dengan biaya gratis, asalkan memiliki kartu BPJS.

Ajakan itu gagal karena Efendi tidak masuk dalam daftar anggota keluarga. Sehingga, proses memasukkan nama Efendi ke dalam kartu keluarga, memperlambat proses pengobatan.

"Saat di rumah sakit, dokter hanya bilang ada gangguan saraf. Tapi kami tidak diberi obat dan hanya diminta terapi ke rumah sakit secara rutin," ungkap Hamzah.

Baca juga: Bocah 12 Tahun yang Dikurung di Bekas Kandang Ayam Pernah Dikubur Separuh Badan

Menurut Latifah, ibu kandung Efendi, terapi hanya sekali dilakukan ke rumah sakit. Alasannya, keluarga tidak punya biaya untuk bolak-balik dan tidak kendaraan yang akan mengantarkan.

"Jadi kami rawat apa adanya saja. Ke guru spiritual sudah. Ke rumah sakit sudah. Biarkan dikurung saja," terang Latifah.

Efendi dikurung di bekas kandang ayam, karena bisa menghilang dari rumahnya dengan cara merangkak.

Hal itu terjadi saat kedua orangtuanya bekerja di luar rumah. Pernah suatu ketika, Efendi hilang dan ditemukan di pinggir sungai dan di pinggir hutan sampai malam hari.

(Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com