Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penemuan Kerangka Manusia di Hutan Jati, Diduga Wanita Muda hingga Sulit Diidentifikasi

Kompas.com - 04/10/2019, 16:46 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kerangka manusia yang masih utuh ditemukan di hutan jati di Petak 103 RPH Kedungwanglu, Padukuhan Sawah Lor, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Kerangka pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat bernama Mujiyo (55) saat akan menggarap hutan jati milik Perhutani, Sabtu (29/9/2019) lalu.

Oleh Mujiyo, penemuan tersebut diceritakannya ke Rukun Tetangga (RT), mendapat laporan itu polisi langsung mendatangi lokasi kejadian.

Setelah lokasi penemuan digali, kerangka manusia diduga jenazah wanita berusia muda, dan jenazah diperkirakan sudah ada sejak lebih dari setahun terakhir.

Berikut ini fakta penemuan kerangka manusia di hutan jati Petak 103 RPH Gunungkidul, Yogyakarta:

1. Kronologi penemuan

Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Hutan Jati, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Kamis (3/10/2019).KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Hutan Jati, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Kamis (3/10/2019).

Mujiyo menceritakan, pada Sabtu pagi dia berangkat dari rumah ke lokasi.

Setibanya di lokasi, Mujiyo mulai mempersiapkan lahan yang akan ditanami saat musim penghujan mendatang.

Saat mencangkul beberapa lubang, dia melihat benda putih menyembul ke permukaan.

Saat itu, Mujiyo masih belum berprasangka apapun, setelah pekerjaanya selesai, dia pulang ke rumah.

"Saya itu pertama kali menemukan hari Sabtu. Waktu itu hari Minggu (30/9/2019) saya bercerita tentang penemuan itu kepada Pak RT. Entah siapa yang melaporkan ke pihak kepolisian," kata Mujiyo saat ditemui di rumahnya di Dusun Sawah Lor, Kamis (3/10/2019).

"Garap ladang satu baris, saya mau nyangkul lagi, jumpa benda seperti batu warnanya putih," sambungnya.

Baca juga: Sedang Mencangkul, Warga Temukan Kerangka Manusia di Tengah Hutan Jati

2. Polisi langsung datangi lokasi

Ilustrasi tempat kejadian perkara.SHUTTERSTOCK Ilustrasi tempat kejadian perkara.

Kanit Reskrim Polsek Playen, Iptu Wasdiyanto mengatakan, pihaknya menerima laporan penemuan kerangka itu hari ini (Kamis) dan langsung mendatangi lokasi.

Kerangka itu terkubur dalam tanah yang tak begitu dalam, bagian tengkorak sudah menyembul ke permukaan.

"Sudah kami datangi lokasi tempat kejadian, berkoordinasi dengan tim identifikasi dari Polres Gunungkidul dan Inafis Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Besok akan kami lakukan pembongkaran tanah. Saat ini di lokasi sudah dipasang garis polisi," ujarnya.

Baca juga: Hilang sejak 1997, Kerangka Pria Ini Ditemukan Berkat Google Maps

3. Kerangka yang ditemukan di hutan jati diduga wanita

Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Hutan Jati, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, GunungkidulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Hutan Jati, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunungkidul

Kabid Dokkes Polda DIY, AKBP Is Sarifin mengatakan, temuan kerangka manusia dihutan jati Petak 103 RPH Kedungwanglu, Padukuhan Sawah Lor, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, diduga jenazah wanita berusia muda.

Jenazah diperkirakan sudah ada sejak lebih dari setahun terakhir.

"Sementara hasil temuan, patut diduga jasad perempuan. (Terlihat) dari ukuran tulang kemungkinan juga masih berusia muda," katanya saat ditemui setelah melakukan evakuasi tulang di lokasi, Jumat (4/10/2019).

Diperkirakan, usia wanita itu masih sekitar 20 sampai 30 tahun, dugaan jika jenazah ini wanita dari temuan pakaian rok, dan adanya tali bra yang masih utuh, selain itu dilokasi juga ditemukan sandal wanita.

Baca juga: Ada Rok dan Bra, Kerangka di Hutan Jati Diduga Wanita Muda

4. Sulit diidentifikasi kerangka

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Is Sarifin mengakui, pihaknya kesulitan untuk mengidentifikasi temuan kerangka tersebut karena sebagian sudah rusak.

Namun, pihaknya yakin dengan pemeriksaan DNA masih bisa diungkap identitasnya.

"Kami saat ini memang kesulitan menentukan identitasnya karena properti sebagian tulang sudah rusak. InsyaAllah dari DNA-nya kami bisa," katanya.

Dia mengatakan, untuk tinggi jasad juga belum bisa ditentukan, setelah dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta, dan baru bisa diukur tinggi badannya.

"Kami periksa tulang pahanya baru bisa kita tentukan (tinggi). Sedangkan proses pemeriksaan kurang lebih untuk DNA paling cepat 1 minggu tetapi rata-rata 2 minggu," ujarnya.

Baca juga: Teka-teki Penemuan Kerangka Manusia dan Hilangnya 4 Anggota Keluarga

5. Tidak ada warga sekitar yang hilang

Ilustrasi warga asing di Jepang.Thinkstock Ilustrasi warga asing di Jepang.

Kepala Dusun, Sawah Lor Mardiyo, membenarkan penemuan kerangka itu. Ia mengetahui ada penemuan kerangka itu diceritakan warganya saat kerja bakti pada waktu Minggu (30/9/2019).

Ia mengatakan, daerah Sawah Lor tidak ada laporan orang hilang. Selain itu, pada lahan tersebut baru pertama kali digunakan untuk pertanian.

"Tiba-tiba dari dari Babinkamtibmas langsung menelpon saya dan disuruh untuk menunjukkan lokasi tempat kejadian. Lahan tersebut milik RPH Kedungwanglu yang kebetulan berdekatan dengan Sawah lor, kalau total luas lahan kurang lebih 100 meteran," kata dia.
Kapolsek Playen AKP Yusuf Tianotak mengatakan, tidak ada laporan mengenai orang hilang.

"Tidak ada laporan, biasanya kalau ada orang hilang kan diunggah dalam media sosial," katanya.

Baca juga: Fakta Baru Penemuan Kerangka Manusia di Banyumas, Berpakaian Lengkap hingga Diduga Dibunuh

Sumber: KOMPAS.com (Markus Yuwono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com