Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Terdakwa Pembunuh Sopir Mobil Rental di Garut, Dituntut Seumur Hidup

Kompas.com - 04/10/2019, 14:15 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Dua terdakwa kasus pembunuhan sopir mobil rental di Garut, JS (33) alias Keling dan DN (33) alias Abang, dituntut hukuman penjara seumur hidup oleh Kejaksaan Negeri Garut.

"Kejati dan Kejagung sepakat tuntutan seumur hidup untuk kedua pelaku," ujar Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Garut Dapot Dariarma saat ditemui, Jumat (4/10/2019).

Dapot menyampaikan, pihaknya menuntut hukuman seumur hidup, karena apa yang dilakukan kedua terdakwa terbilang sadis.

Selain itu, tidak ada yang bisa meringankan terdakwa selain keduanya mengakui perbuatannya.

"Sadis ya kalau dilihat dari kronologisnya, karena setelah dikampak, kemudian belum meninggal, lalu dilindas mobil hingga meninggal, lalu mayatnya dibuang," kata Dapot.

Dapot menyampaikan, kekerasan kepada pengemudi kendaraan sewaan sudah banyak terjadi, termasuk yang hingga menyebabkan meninggal dunia.

Atas alasan tersebut, jaksa menilai, perlu ada upaya untuk membuat jera para pelaku dengan menuntut hukuman seberat-beratnya.

Sebelumnya, polisi menjerat kedua pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Hal ini menurut Dapot bisa dibuktikan dengan adanya senjata tajam yang dibawa para pelaku untuk menghabisi nyawa korbannya.

Sebelumnya, pada 30 Januari 2019, ditemukan mayat laki-laki tanpa identitas di sebuah jurang di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang.

Belakangan diketahui mayat tersebut bernama Yudi warga Bandung yang sehari-hari bekerja sebagai sopir mobil rental dan taksi online.

Baca juga: Seorang Anak Ditangkap Polisi karena Laporan Ibunya

Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan tersebut dan mengamankan dua pelaku, yaitu JS dan DN, yang keduanya juga warga Bandung.

DN ditangkap di Bandung, sementara JS ditangkap di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, saat akan mencoba melarikan diri naik bus umum.

DN dan JS mengaku sengaja menyewa mobil rental yang dicari di internet untuk kemudian merampas mobil tersebut.

Keduanya mengatakan membutuhkan uang karena terlilit utang dengan rentenir.

Setelah mendapatkan mobil rental dengan sopirnya, DN dan JS pun meminta diantar ke Garut, ke rumah saudara JS di kawasan Kecamatan Sukaresmi.

Namun, meski sudah sampai di Sukaresmi, JS tidak turun.

Saat berada di tempat sepi, JS dan DN langsung menyerang Yudi hingga tewas.

Setelah itu, keduanya membuang jenazah Yudi ke sebuah jurang di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang.

Baca juga: Pria di Lampung Ditangkap Polisi karena Status di Facebook

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com