Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rok dan Bra, Kerangka di Hutan Jati Diduga Wanita Muda

Kompas.com - 04/10/2019, 14:13 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Temuan kerangka manusia dihutan jati Petak 103 RPH Kedungwanglu, Padukuhan Sawah Lor, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, diduga jenazah wanita berusia muda.

Jenazah diperkirakan sudah ada sejak lebih dari setahun terakhir.

"Sementara hasil temuan, patut diduga jasad perempuan. (Terlihat) dari ukuran tulang kemungkinan juga masih berusia muda," kata Kabid Dokkes Polda DIY, AKBP Is Sarifin, saat ditemui setelah melakukan evakuasi tulang di lokasi, Jumat (4/10/2019).

Diperkirakan, usia wanita itu masih sekitar 20 sampai 30 tahun. Dugaan jika jenasah ini wanita dari temuan pakaian rok, dan adanya tali bra yang masih utuh. 

Baca juga: Sedang Mencangkul, Warga Temukan Kerangka Manusia di Tengah Hutan Jati

Selain itu dilokasi juga ditemukan sandal wanita. Diakuinya, pihaknya kesulitan untuk menidentifikakasi karena sebagian sudah rusak.

Namun, pihaknya yakin dengan pemeriksaan DNA masih bisa diungkap identitasnya. "Kami saat ini memang kesulitan menentukan identitasnya karena properti sebagian tulang sudah rusak. Insya Allah dari DNA-nya kami bisa," ucap dia.

Dia mengatakan, untuk tinggi jasad juga belum bisa ditentukan, setelah dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta, dan baru bisa diukur tinggi badannya.

"Kami periksa tulang pahanya baru bisa kita tentukan (tinggi). Sedangkan proses pemeriksaan kurang lebih untuk DNA paling cepat 1 minggu tetapi rata-rata 2 minggu," ujar dia. 

Ketika disinggung mengenai berapa dalam jasad terkubur, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti lebih mendalam.

"Kami kan masih belum tahu kontur tanah di sini ketika hujan mudah terkikis atau tidak, kalau saat ditemukan kerangka dikubur dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Tetapi untuk memastikan butuh pendalaman lebih jauh," ucap dia.

Dari pengamatan Kompas.com proses evakuasi jenasah berlangsung sekitar 1 jam. Polisi mengambil satu persatu tulang yang terkubur. Tulang langsung dimasukkan kantong jenazah. 

Penemuan kerangka manusia ini pertama kali ditemukan salah seorang warga setempat bernama Mujiyo (55), saat akan menggarap hutan jati milik Perhutani itu.

Lokasi tersebut memang jauh dari pemukiman dan untuk mencapai harus menyusuri batuan terjal melewati perbukitan.

Memang tak jauh dari lokasi ada barak tetapi lama sudah tidak digunakan. "Saya itu baru pertama kali menggarap lahan di sini, dan malah ketemu benda itu," ucap dia. 

Tidak ada warga sekitar yang hilang

Kepala Dusun, Sawah Lor Mardiyo, membenarkan penemuan kerangka itu. Ia mengetahui saat diceritakan saat kerja bakti pada waktu Minggu (30/9/2019).

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Kasus Mayat Terikat Dalam Karung

Ia mengatakan, daerah Sawah Lor tidak ada laporan orang hilang. Selain itu, pada lahan tersebut baru pertama kali digunakan untuk pertanian.

"Tiba-tiba dari dari Babinkamtibmas langsung menelpon saya dan disuruh untuk menunjukkan lokasi tempat kejadian. Lahan tersebut milik RPH Kedungwanglu yang kebetulan berdekatan dengan Sawah lor, kalau total luas lahan kurang lebih 100 meteran," kata dia.

Kapolsek Playen AKP Yusuf Tianotak mengatakan, tidak ada laporan mengenai orang hilang. "Tidak ada laporan, biasanya kalau ada orang hilang kan diunggah dalam media sosial," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com