Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Pedas Waroeng Spesial Sambal, Bikin Pembeli Berkeringat

Kompas.com - 04/10/2019, 12:22 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Waroeng Spesial Sambal inilah nama rumah makan yang menyajikan sambal sebagai primadona.

Berawal dari warung kaki lima di trotoar Jalan Kaliurang Km 3, kini Waroeng SS telah memiliki 93 cabang yang tersebar di Jawa, Bali dan satu di Kuala Lumpur Malaysia.

Seperti namanya, waroeng SS memang terkenal dengan sambal yang berkualitas. Rasa pedas dalam olahan sambalnya, mampu membuat pelanggan berkeringat.

Tak hanya pedas, pembeli bisa memilih berbagai varian sambal yang ada di menu Waroeng SS.

Baca juga: Berawal dari Kaki Lima, Waroeng Spesial Sambal Tebarkan Pedas hingga Luar Negeri

Pemilik Waroeng Spesial Sambal, Yoyok Hery Wahyono menceritakan, sejak SMA sudah memiliki hobi masak.

Ia juga sangat suka dengan sambal. Bahkan setiap kali makan, harus ada sambal.

"Awal saya bisa membuat lima jenis sambal. Sambal bawang, sambal tomat, sambal terasi, sambal bawang ijo, sambal terasi matang," ucap Yoyok Hery Wahyono, saat ditemui di rumahnya, Rabu (4/9/2019).

Pada waktu akan membuka usaha kuliner, Yoyok mencoba menambah varian sambal. Sebab, nama warung yang akan didirikanya adalah Waroeng Spesial Sambal.

"Mosok cuma lima, padahal judulnya spesial sambal. Saya ingin sambalnya harus banyak varian, ya saya coba-coba sendiri dan jadi 15 varian sambal," ungkap dia.

Dalam perjalananya, Yoyok terus mencoba-coba sendiri untuk menambah varian sambal yang ada di Waroeng SS.

Hingga saat ini, Waroeng Spesial Sambal menjadi rumah makan yang memiliki varian sambal sangat banyak.

"Saya senang mengotak-atik resep. Apalagi, saat ini, lebih senang karena ada uangnya," kata Yoyok, sambil tertawa.

Total ada 32 varian sambal yang ada di Waroeng Spesial Sambal.

Beberapa di antaranya, sambal bajak, sambal bawang, sambal bawang bakar/goreng, sambal bawang gobal gabul, sambal bawang tomat, sambal bawang brambang goreng, sambal mentah, sambal kecap, sambal korek brambang, sambal bawang lombok ijo.

Kemudian, sambal mangga/nanas muda, sambal trasi, sambal belut, sambal tahu/tempe, sambal teri, sambal wader, sambal rempelo ati, sambal jengkol, sambal pete, sambal terong dan sambal cumi.

Baca juga: Seperti Apa Sambal Goreng yang Digemari Oleh BJ Habibie?

Di Waroeng SS, varian sambal ini juga diberi nama usil, antara lain sambal bajak diberi nama usil teoris, sambal bawang tomat diberi nama usil bete, sambal tomat diberi nama usil the end, sambal kecap bull shit dan sambal belut diberi nama usil smack down.

Harga sambal di Waroeng SS juga terbilang murah. Sambal harga Rp 2.000 yakni sambal bawang goreng/bakar, sambal bawang dan sambal bawang lombok ijo.

Sedangkan sambal harga Rp 7.500 yakni sambal cumi dan sambal udang pedas.

"Yang disukai itu sambal bawang, sambal trasi segar itu selalu di 1 dan 2. Nomor 3 itu saling rebutan, sambal mangga, sambal cumi, sambal trasi matang," tutur dia.

Yoyok mengungkapkan, dari data yang ada Waroeng Spasial Sambal bisa menjual sambal sebanyak sekitar 1 juta porsi selama satu bulan. 1 juta porsi per bulan ini untuk total semua cabang di Jawa dan Bali.

"Semua cabang, untuk sambal bawang kira-kira 100.000 porsi per bulan. Sambal trasi kurang lebih 90.000 porsi perbulan," beber dia.

Sambal di Waroeng SS berbeda dengan lainya. Sambal di Waroeng SS lebih pedas, sebab cabe yang digunakan adalah jenis rawit.

Selain itu komposisi cabe rawit lebih banyak.

"Yang pertama sambal saya pedas, kami lebih banyak menggunakan cabe rawit. Kedua, komposisi cabe rawit lebih banyak, jadi kalau sambal tomat ya cabenya yang banyak, bukan tomatnya," ujar dia.

Pedas saja tidak cukup. Yoyok menekankan, sambal selain pedas juga harus enak. Sehingga pembeli bisa benar-benar puas menikmati sambal yang pedas dan enak.

Agar enak, Yoyok tidak sembarangan dalam mendatangkan bahan-bahan untuk sambalnya. Bahan-bahan yang digunakan merupakan pilihan.

"Ya kalau sambal trasi, saya tidak mau trasinya yang asal-asalan. Tetapi benar-benar trasi yang enak dan berkualitas," urai dia.

Sementara, lauk di Waroeng Spesial Sambal, antara lain tahu, tempe, ayam kampung, ayam negeri, bebek, belut, gurame, lele, nila, wader, cumi, daging sapi, rempelo ati, telur dadar, dan telur gobal gabul.

Harga untuk lauk berkisar antara Rp 4.000 sampai dengan Rp 13.000.

Sayur yang bisa dinikmati di Waroeng Spasial Sambal antara lain, kobis goreng, pete goreng, sayur asam, trancam, jamur, kangkung, tumis jengkol, tumis pucuk daun ketela, dan tumis terong trasi.

Harga untuk sayur ini dipatok dari Rp 2.500 sampai dengan Rp 5.500.

Minuman di Waroeng Spasial Sambal menyediakan berbagai jus buah, selain itu yang istimewa minuman jahe jeruk kencur madu.

"Minuman di kami jenisnya cukup banyak. Yang banyak itu jus, teh, kopi, jeruk, ada juga Jahe jeruk kencur," ungkap dia.

Nuansa tradisional, kental terasa didalam penyajian di Waroeng SS. Sambal disajikan dalam cobek kecil dari tanah liat yang dilapisi daun pisang.

Selain itu, untuk nasinya disajikan dalam bakul yang terbuat dari bambu. Sedangkan centong untuk mengambil nasi juga terbuat dari kayu.

Sementara, untuk piringnya, menggunakan rajutan rotan yang berbentuk lingkaran. Tepat di atas piring rotan tersebut juga dilapisi dengan daun pisang.

Meski saat ini telah memiliki 93 cabang, namun soal rasa tidak perlu diragukan. Kualitas rasa dan kepedasan sambal Waroeng Spesial Sambal di setiap cabang tetap sama.

"Ada standarisasi, jadi dari awal resep itu saya tulis dan semakin ke sini semakin detail," ucap dia.

Baca juga: Ada Warteg di Makau, Cocok untuk Turis Indonesia yang Kangen Sambal

Jika awal-awal resep yang ditulis hanya 10 lembar, saat ini sudah sekitar 600 lembar. Resep yang ditulis lebih detail resep hingga detail prosesnya.

"Sekarang sudah 600 lembar itu bukan karena banyaknya menu, tetapi resep detail, proses juga detail. Proses itu ya misalnya goreng berapa menit, dibalik beberapa kali, terus kalau sambal ya urutan menguleknya," ungkap dia.

Kunci kualitas rasa tetap stabil, lanjut dia, adalah standarisasi bahan baku. Sebab, meski resepnya sama, namun bahan bakunya berbeda, maka rasanya juga akan berbeda.

"Kunci ketiga adalah standarisasi orangnya," beber dia.

Menurutnya, semua menu baik sambal, lauk, sayur maupun minuman semuanya dikerjakan secara manual. Khusus sambal, pengolahanya tetap dengan tradisional yakni diulek.

"Diblander tidak enak, karena kalau diblender itu semua rasa jadi satu, jadi rasanya itu satu. Kalau musik itu, bas dan treblenya itu tidak terasa," tutur dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com