Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Kaki Lima, Waroeng Spesial Sambal Tebarkan Pedas hingga Luar Negeri

Kompas.com - 04/10/2019, 11:57 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Waroeng Spesial Sambal ini buka dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

Pertama kali, Yoyok dibantu oleh enam orang. Salah satu yang membantunya di awal membuka Waroeng Spesial Sambal adalah adiknya yang waktu itu kuliah di Perternakan UGM.

Sejak pertama buka, Waroeng Spesial Sambal mendapat respons positif. Setiap hari, pembeli yang datang ke Waroeng Spesial Sambal selalu bertambah dan semakin ramai.

"Ya Alhamdulilah langsung kelihatan, konsep rumah makan sambal diterima, itu enggak lama saya yakin diterima, sebulan dua bulan. Menandainya itu pembeli balik lagi, banyak yang balik lagi," kata dia.

Meski ramai, Yoyok mengaku secara hitungan bisnis saat itu masih rugi. Sebab, dirinya belum memiliki pengalaman berjualan. Sehingga belum optimal dalam mengatur produksi.

Sementara, sebagai warung kaki lima, menu Waroeng Spesial Sambal terhitung cukup banyak dan otomatis memerlukan biaya tinggi.

"Ya kurang lebih 1,5 tahun lah, kita itu laris tetapi rugi, ya tetap ada untung, tetapi saya tidak gajian," urai dia.

Rugi secara bisnis, tak lantas Yoyok berdiam diri. Pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, ini belajar efisinsi untuk meningkatkan pendapatan.

Ia mencari tempat belanja yang lebih murah, tetapi tetap berkualitas. Dari situlah keuntungan Waroeng Spesial Sambal mulai perlahan-lahan meningkat.

Yoyok melihat ada peluang untuk "menebar pedas" dengan membuka cabang. Melihat perkembangan warungnya yang semakin ramai, Yoyok lantas membuka cabang di Daerah Condongcatur, Depok, Sleman.

"Saya buka cabang karena ada banyak permintaan dari pelanggan. Mereka minta buka cabang di Condongcatur, ya kebetulan di sana kan juga banyak kampus," kata Yoyok.

Seiring berjalanya waktu, Waroeng SS semakin berkembang. Tak hanya di Yogyakarta, kini cabang Waroeng SS tersebar di Pulau Jawa dan Bali.

Bahkan, Waroeng Spesial Sambal juga sudah go internasional dengan "menebar pedas" di Kuala Lumpur, Malaysia. Waroeng Spesial Sambal buka di Kuala Lumpur Malaysia mulai 26 Januari 2019.

"Sekarang sudah 93 cabang di Jawa dan Bali. Kami juga buka satu di Kuala Lumpur," urai dia.

Bidik mahasiswa sebagai pembeli

Karena dekat dengan Kampus UGM, 'Waroeng Spesial Sambal' menjadi tujuan para mahasiswa untuk makan.

"Di situ itu dari dulu jadi tujuan mahasiswa untuk makan. Jadi ya, salah satu faktor kenapa SS selalu ramai dari awal, ya karena kita diuntungkan dengan lokasi yang tepat," ujar dia.

Meski hanya di trotoar, Yoyok tetap mempunyai konsep dalam warung tendanya. Ia ingin warung tendanya memiliki kekhasan tersendiri.

Sehingga tidak sama dengan warungnya kali lima yang lain.

Waroeng Spesial Sambal di Jalan Kaliurang Km 3, memang tampak berbeda dengan lainya. Tenda yang digunakan didesain hingga terlihat elegan dan menarik.

Warna merah mendominasi warung, seirama dengan sajian sambal yang menjadi primadona Waroeng Spesial Sambal.

Di bagian dalam, terdapat meja dari kayu berbentuk kotak dan bulat. Setiap meja terdapat dua kursi berhadapan.

Beberapa bingkai kayu yang terpasang di pagar, menghiasi warung ini. Di dalam bingkai kayu tersebut terdapat kata-kata mutiara.

Bagi yang tidak ingin duduk di kursi, pembeli bisa menikmati hidangan dengan lesehan khas Yogyakarta. Lokasi lesehan ada dua pilihan, di dalam tenda dan di luar tenda.

Pilihan membuka warung di dekat Kampus UGM, karena memang membidik segmen mahasiswa sebagai konsumen.

Karenanya, Yoyok mematok harga menu diwarungnya cukup murah. Harga tersebut disesuaikan dengan kantong mahasiswa.

Harga menu Waroeng SS pada tahun 2002, sambel Rp 1.000 hingga Rp 1.500. Nasi Rp 2.000, Ayam Rp 4.000, Sayur Rp 1.000 hingga Rp 1.500, Tempe Rp 1.500 dan teh Rp 1.500

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com