AMBON, KOMPAS.com - Para pengungsi korban gempa bumi yang saat ini tersebar di sejumlah titik lokasi pengungsian di Maluku, mulai terserang berbagai macam penyakit.
Pengungsi yang saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian umumnya mengeluhkan gatal-gatal, sakit kepala, pilek, demam dan pusing.
“Banyak yang terserang gatal-gatal, ada juga yang kurang darah, demam, batuk,” kata Gazali Patty, salah satu warga Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, kepada Kompas.com, Kamis.
Baca juga: Pascagempa Ambon, 821 Lindu Susulan hingga Pemprov Maluku Akan Bangun Huntara
Dia menyebut, di lokasi tempatnya mengungsi bersama ribuan warga lainnya, belum ada posko kesehatan yang didirikan, sehingga warga yang sakit hanya dibantu oleh petugas kesehatan yang ada di desa tersebut.
“Tidak ada posko kesehatan di sini, tidak ada MCK, tidak ada air bersih dan bantuan logistik juga sangat terbatas,” ujar dia.
Warga Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Moses juga mengeluhkan hal yang sama.
Menurut dia, meski sudah ada posko kesehatan dan tenaga medis di lokasi pengungsian di desa tersebut, namun warga terus sakit-sakitan.
“Mungkin karena dingin ya, apalagi beberapa malam ini terus turun hujan,” ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh mengakui, sejumlah pengungsi yang masih menempati lokasi-lokasi pengungsian mulai terserang penyakit.
Penyakit yang menyerang para pengungsi ini, kata Pontoh, berupa batuk, pilek deman hingga kulit alami gatal-gatal.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan