Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Damai di Balik Kehadiran Banser dan Gusdurian Saat HUT Gereja Katolik di Majenang

Kompas.com - 03/10/2019, 13:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Perayaan HUT ke-9 Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, berlangsung meriah dan meninggalkan kesan damai mendalam bagi masyarakat luas.

Bagaimana tidak, perayaan tersebut tak hanya dihadiri para umat gereja, tetapi juga dihadiri puluhan anggota Banser NU, Lesbumi, dan organisasi lain di bawah naungan NU serta Gusdurian.

Tak hanya itu, mereka muncul dari pintu sambil membawa tumpeng yang berjumlah sembilan, sesuai dengan HUT gereja.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Sebanyak 9 tumpeng dan nyanyian mars "Ya Lal Wathon"

Anggota Banser Demak , saat mengikuti apel akbar di alun-alun Demak, Jumat (24/4/2015)KOMPAS.com (ARI WIDODO) Anggota Banser Demak , saat mengikuti apel akbar di alun-alun Demak, Jumat (24/4/2015)

Nyanyian mars "Ya Lal Wathon" menggema di ujung acara perayaan HUT ke-9 Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Majenang, Selasa (1/10/2019) malam.

Lalu, setelah itu tampak puluhan anggota Banser NU, Lesbumi, dan organisasi lain di bawah naungan NU serta Gusdurian muncul dari pintu sambil membawa tumpeng yang berjumlah sembilan, sesuai dengan HUT gereja.

Lalu tumpeng tersebut dipersembahkan di altar dan diserahkan secara simbolis kepada Uskup Keuskupan Purwokerto Mgr Tri Harsono yang memimpin rangkaian ibadah malam itu.

Baca juga: Jalan Kaki 876 Km untuk Penuhi Nazar, Banser ini Pakai Sarung dan Makan Telur Setiap Hari

2. Ketua Banser: Wujud kegembiraan bersama

Ketua DPW GP Ansor Jawa Tengah Sholahudin Aly dan Pelaksana Tugas (Plt) GP Ansor Kabupaten Semarang Muhammad Fahmi dan beberapa anggota Banser mendatangi Gereja Kristus Raja Ungaran, Jalan Raya Diponegoro Nomor 101 Ungaran, Minggu (13/5/2018) pagi untuk memberikan dukungan moral pasca tragedi bom Surabaya.kompas.com/ syahrul munir Ketua DPW GP Ansor Jawa Tengah Sholahudin Aly dan Pelaksana Tugas (Plt) GP Ansor Kabupaten Semarang Muhammad Fahmi dan beberapa anggota Banser mendatangi Gereja Kristus Raja Ungaran, Jalan Raya Diponegoro Nomor 101 Ungaran, Minggu (13/5/2018) pagi untuk memberikan dukungan moral pasca tragedi bom Surabaya.

Saat memberi sambutannya di hadapan umat, Ketua Banser Gus Jamal mengatakan, pemberian tumpeng tersebut sebagai wujud kegembiraan. Harapannya, persaudaraan antara umat Muslim dan Katolik akan tetap terjaga dengan baik.

Sementara itu, Mgr Tri Harsono dalam sambutan balasannya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan semangat persaudaraan teman-teman Muslim.

"Yang terjadi di Paroki Majenang harus dijaga dan dilestarikan karena Gereja merasa justru didatangi teman-teman Muslim, inilah yang luar biasa. Paroki Majenang adalah model paroki yang berhasil menjaga dan merawat toleransi dan persaudaraan sejati dalam keragaman," ujar Uskup.

Baca juga: Sekjen PBNU: Banser dan Pagar Nusa Bantu Amankan Penyelenggaraan Pemilu

3. Hubungan harmonis di Majenang

Ilustrasi perdamaianTOTO SIHONO Ilustrasi perdamaian

Menurut Kepala Bidang Persekutuan DPP Gereja Katolik Majenang, Nico Widyatmoko, hubungan antara umat Katolik dan umat Islam di Majenang selama ini berjalan sangat harmonis.

"Hubungan sangat luar biasa. Kami merasa satu saudara, tidak ada lagi sekat perbedaan. Untuk kegiatan kami saling mendukung, sekurang-kurangnya ketika merayakan sesuatu yang menggembirakan dari NU datang untuk membantu," kata Nico.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com