Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Banser dan Gusdurian Beri Tumpeng di HUT Gereja | Sosok Fanli yang Tewas Saat Dihukum Lari

Kompas.com - 03/10/2019, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Puluhan anggota Banser NU, Lesbumi, dan organisasi lain di bawah naungan NU serta Gusdurian memberikan sembilan tumpeng di HUT Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2019) malam.

Mereka membawa tumpeng tersebut ke altar dan menyerahkannya secara simbolis kepada Uskup Keuskupan Purwokerto Mgr Tri Harsono yang memimpin rangkaian ibadah malam itu.

Sementara di Manado, kepergian Fanli Lahingide (14), siswa SMP di Manado yang tewas saat dihukum lari oleh guru piket berinisial CS, Selasa (1/10/2019) pagi menyisakan kepedihan bagi orangtua dan keluarganya.

Fanli lulusan SD GMIM Kima Atas, Kecamatan Mapanget, Kota Manado yang dibesarkan dalam keluarga yang sederhana.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

 

1. Fakta istri polisi selingkuh dengan dokter

Proses pemeriksaan ARP, oknum dokter RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Jawa Timur, di Mapolres Kota Mojokerto, Selasa (01/10/2019).HANDOUT Proses pemeriksaan ARP, oknum dokter RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Jawa Timur, di Mapolres Kota Mojokerto, Selasa (01/10/2019).
Kasus seorang polisi berinisial KH menggerebek istrinya, MAD, sedang berduaan di dalam sebuah kamar dengan seorang dokter berinisial ARP.

Saat itu, KH yang juga merupakan anggota kepolisian, menggerebek bersama perangkat desa di Kelurahan Wates dan Babinkamtibmas.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Ade Warokka, membenarkan tentang penggerebekan oknum dokter dan bidan yang bekerja di rumah sakit milik Pemkot Mojokerto tersebut.

Baca juga: Fakta Istri Polisi Diduga Selingkuh dengan Dokter, Digerebek Suami hingga Bawa Perangkat Desa

 

2. Diangap pelakor ibu usir anak kandung

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
N (14), warga Kabupaten Probolinggo, yang menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya diusir ibu kandungnya sendiri karena dianggap perebut laki orang (pelakor).

S, ayah kandung N, kemudian menemani anaknya melapor ke Polres Probolinggo.

Kepada wartawan di Mapolres Probolinggo, S mengatakan anaknya itu sempat melapor ke Polsek Leces seorang diri pekan lalu, tapi dianjurkan ke Unit PPA Polres.

Menurut S, anaknya itu disetubuhi ayah tirinya dua kali, pada Maret dan Juni lalu, saat rumah sepi.

Saat disetubuhi, korban diancam dipukul hingga patah tulang hingga ia tak bisa melawan.

Baca juga: Dianggap Pelakor, Ibu Usir Anak Kandung usai Dicabuli Ayah Tiri

 

3. Banser dan Gusdurian beri 9 tumpeng di HUT gereja

Puluhan anggota Banser NU, Lesbumi, dan organisasi lain di bawah naungan NU serta Gusdurian memberikan sembilan tumpeng di HUT Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2019) malam.

Mereka membawa tumpeng tersebut ke altar dan menyerahkannya secara simbolis kepada Uskup Keuskupan Purwokerto Mgr Tri Harsono yang memimpin rangkaian ibadah malam itu.

Ketua Banser Gus Jamal, dalam sambutannya, mengatakan, pemberian tumpeng tersebut sebagai wujud kegembiraan.

Harapannya, persaudaraan antara umat Muslim dan Katolik akan tetap terjaga dengan baik.

Mgr Tri Harsono dalam sambutan balasannya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan semangat persaudaraan teman-teman Muslim.

Dengan rasa haru dan bangga Uskup memberikan apresiasi yang luar biasa dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Kisah Banser dan Gusdurian Beri Kejutan 9 Tumpeng di HUT Gereja Santa Theresia Majenang

 

4. Sosok Fanli yang tewas saat dihukum lari

Jenazah Fanli disemayamkan di rumah duka di kompleks Perumahan Tamara, Kecamatan Mapanget Barat, Manado, Rabu (2/10/2019) pukul 13.22 Wita.KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Jenazah Fanli disemayamkan di rumah duka di kompleks Perumahan Tamara, Kecamatan Mapanget Barat, Manado, Rabu (2/10/2019) pukul 13.22 Wita.
Kepergian Fanli Lahingide (14), siswa SMP di Manado yang tewas saat dihukum lari oleh guru piket berinisial CS, Selasa (1/10/2019) pagi menyisakan kepedihan bagi orangtua dan keluarganya.

Ibu Fanli, Julian Mandiangan mengaku sangat terpukul dengan peritiwa ini.

"Anak saya itu pendiam dan rajin ke sekolah. Ke sekolah ayahnya yang selalu antar. Dia juga tidak ada sakit," cerita Julian dengan mata berkaca-kaca.

Fanli lulusan SD GMIM Kima Atas, Kecamatan Mapanget, Kota Manado yang dibesarkan dalam keluarga yang sederhana.

Ayahnya berprofesi sebagai seorang petani dan sang ibu Julian Mandiangan adalah seorang ibu rumah tangga.

Baca juga: Ini Sosok Fanli, Siswa SMP yang Tewas Saat Dihukum Lari oleh Guru di Sekolah

 

5. Pemotor tewas tertabrak Ayla

Motor N Max milik Vandi Ismail (19) warga Desa Selopura Kabupaten Ngawi yang mengalami kerusakan pada bagian belakang. KOrban diseruduk mobil Ayla ketika berhenti di lampu meraKOMPAS.COM/DOK POLRES NGAWI Motor N Max milik Vandi Ismail (19) warga Desa Selopura Kabupaten Ngawi yang mengalami kerusakan pada bagian belakang. KOrban diseruduk mobil Ayla ketika berhenti di lampu mera
Vandi Ismail (19), warga Desa Selopura, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tertabrak mobil Daihatsu Ayla saat korban berhenti di perempatan jalan raya Ngawi- Caruban ketika lampu menyala merah, Rabu (2/10/2019) dini hari sekitar pukul 02.99 WIB.

Pengemudi Ayla diduga tidak kurang mengetahui jakur lampu lalu lintas sehingga menabrak kendaraan di depannya.

Baca juga: Berhenti di Lampu Merah, Pemotor Tewas Tertabrak Ayla

SUMBER: KOMPAS.com (Michael Hangga Wismabrata, Ahmad Faisol, Skivo Marcelino Mandey, Sukoco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com