Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran di Hari Batik Nasional: "Membatik Itu Butuh Kesabaran yang Tinggi..."

Kompas.com - 02/10/2019, 21:16 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kampung Batik namanya, terletak tak jauh dari Kawasan Kota Lama Semarang, dekat dengan Bundaran Bubakan.

Jalan masuknya disambut dengan gapura besar bertuliskan "Kampung Batik Semarang" tepatnya di Kelurahan Rejomulyo, Semarang, Jawa Tengah.

Di sepanjang gang, nampak dinding-dinding dihiasi dengan ornamen-ornamen batik dan goresan lukisan yang menceritakan tentang sejarah terbentuknya Kampoeng Batik.

Sejak tahun 2016, Kampoeng Batik menjadi viral di media sosial setelah dilukis oleh seorang seniman lukis, bernama Luwianto.

Bahkan sebelumnya telah dinobatkan sebagai salah satu Kampung Tematik oleh Pemerintah Kota Semarang.

Baca juga: Jokowi Diminta Promosikan Batik di Setiap Acara Kenegaraan

Tak seperti hari-hari biasa, nampak kain putih berukuran 100 meter membentang di sepanjang gang kecil Kelurahan Rejomulyo RT 02.

Salah satu warga, Narti (50) namanya, terlihat telaten mewarnai motif batik yang telah di cap pada setiap detail dengan menggunakan pewarna tekstil.

"Membatik itu butuh kesabaran yang tinggi," ujar Narti ditemui Kompas.com, Rabu (2/10/2019).

Hari Batik Nasional

Hari ini kampungnya menggelar acara membatik di atas kain sepanjang 100 meter dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2019. 

"Warga di kampung ini rata-rata bisa membatik semua. Kami berkumpul di sini untuk membatik bersama-sama di atas kain sepanjang 100 meter," jelas Narti.

Narti adalah seorang perajin batik, terlihat dari tangannya yang piawai memoles warna di setiap motifnya.

Ia mengaku dalam sehari bisa membuat batik hingga 15 lembar kain. Batik buatannya didistribusikan di galeri Widoharjo, tak jauh dari tempat tinggalnya di sekitar Kampung Batik.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Anak PAUD dan Kaum Disabilitas Membatik di Atas Kain 10 Meter

Seiring ditetapkannya sebagai Kampung tematik, dia mengatakan perekonomian warga kian membaik lantaran banyak turis lokal maupun mancanegara datang untuk belajar membatik dan belanja.

"Kalau ingin belanja batik buat oleh-oleh bisa datang ke galeri. Banyak pilihan motifnya terutama motif batik Semarangan. Harganya mulai dari Rp 75 ribu hingga jutaan rupiah tergantung tingkat kesulitan. Bisa juga terima pesanan," kata Narti.

Kegiatan membatik massal ini diikuti puluhan warga dan beberapa turis lokal maupun mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com