Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Kekurangan Air Bersih, Warga Desa Ini Buat “Parit Cacing”

Kompas.com - 02/10/2019, 19:52 WIB
Amriza Nursatria,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Warga Desa Arisan Jaya Kecamatan Pemulutan Barat  Ogan Ilir Sumatera Selatan sudah 3 bulan ini kekurangan air bersih.

Kemarau yang melanda wilayah sumatera selatan khususnya ogan ilir membuat sumber air di desa itu mengering.

Pantauan di desa tersebut Rabu (2/10/2019), terlihat sungai yang berada di tengah desa kondisinya sudah mengering meninggalkan sampah yang membuat dasar sungai itu menjadi kotor.

Hanya ada aliran air selebar 1 meter yang dibuat warga belum lama ini agar air di dasar sungai keluar. 

Air itulah yang digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari untuk keperluan mandi dan mencuci.

 

Baca juga: Kekeringan di Gunungkidul, Sumber Air Mulai Habis, Anggaran Menipis

Sedangkan untuk minum dan memasak warga membeli dari penjual air keliling dengan harga Rp 5.000 per galon.

Parit cacing

Seorang perempuan tampak turun ke dasar sungai lalu membersihkan genangan  air untuk selanjutnya digunakan untuk berwudhu.

Maryana seorang ibu rumah tangga yang rumahnya tepat di pinggir sungai mengatakan, sudah 2 bulan air air sungai itu mengering.

Oleh warga dibuatlah galian selebar 1 meter dan panjang 300 meter yang disebut warga “parit cacing” untuk mengalirkan air yang tersisa di dasar sungai.

Air itulah yang dimanfaatkan Maryana dan warga lain setiap hari untuk memenuhi kebutuhan air untuk  mandi dan mencuci.

“Sedangkan untuk air minum dan memasak saya membeli dengan harga Rp 5.000 per galon, sehari saya membeli 4 galon artinya Rp 20.000 per hari untuk air bersih,” katanya  

Maryana sendiri berharap dilakukan pendalaman sungai di desa mereka agar mereka tidak lagi kesulitan air bersih.

Baca juga: Hutan Gunung Arjuno Kembali Terbakar, yang Kedua Selama Kemarau 2019

Normalisasi sungai

Sedangkan Sarbubi, Ketua RT setempat mengatakan, kekeringan yang melanda desa mereka sudah 3 bulan.  Kemarau panjang membuat warga betul-betul kesulitan air bersih.

“Kebutuhan  air warga tidak hanya untuk mandi dan mencuci juga untuk menyiram kebun,” katanya

Sarnubi berharap pihak pemerintah melakukan normalisasi sungai termasuk pendalaman kembali agar air sungai tidak cepat mengering.

“Kami berharap segera dilakukan normalisasi dan pendalaman dasar sungai, agar agar ketersediaan air di desa kami dapat tercukupi jika dasar sudah didalami,” terangnya

Sementara dari pengamatan, di desa itu sebetulnya sudah ada jaringan pipa PDAM.

Namun informasi didapat pipa air bersih hanya satu kali mengalirkan air selepasnya tidak pernah mengalir lagi. 

Baca juga: Cerita Warga yang Kekeringan, Terpaksa Mandi ke Sungai yang Airnya Bercampur Kotoran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com