“Semangat anak-anak disini luar biasa mereka mau belajar batik walaupun dengan alat yang sederhana. Difabel kan banyak jenisnya kalau tuna rungu dan wicara itu masih bisa tetapi jika tuna grahita tidak bisa kita paksa untuk membatik,” ujarnya.
Siswa tuna grahita kalau berpikir lambat dan sangat tergantung dengan suasana hatinya. Apabila suasana hatinya tidak baik, maka sulit untuk diajarkan membatik.
Untuk itu, pihak sekolah tidak mengajarkan pelajaran batik bagi siswa tuna grahita. Untuk tuna grahita diajarkan keterampilan lainnya seperti membuat keset.
Hari ini, bertepatan dengan Hari Batik Nasional, sekaligus juga dilaksanakan kegiatan peragaan busana batik yang dibuat oleh mereka sendiri.
Belasan murid memamerkan karyanya di atas panggung yang dibuat di halaman sekolah.
Mereka adalah siswa berkebutuhan khusus tuna rungu. Berbeda dengan penonton pada umumnya, saat para model naik panggung mereka melambaikan tangan sebagai pengganti tepuk tangan.
Selain kain, mereka memproduksi tas batik, dompet dan berbagai benda lainnya yang terbuat dari batik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.